WWW.PASJABAR.COM — Pergantian pelatih di Timnas Indonesia ke tangan Patrick Kluivert membuka peluang bagi beberapa pemain kembali mengenakan jersey Merah Putih setelah ditepikan Shin Tae Yong.
Kluivert akan datang ke Indonesia pada akhir pekan mendatang. Eks striker timnas Belanda itu bukan tak mungkin bakal memiliki pilihan pemain yang berbeda dibandingkan Shin. Beda pelatih, beda racikan.
Pemain yang selama lima tahun belakangan jadi langganan di skuad Garuda, belum tentu bakal masuk dalam skema Kluivert. Di sisi lain, para pemain yang kalah saing di era Shin bisa saja masuk.
Berikut pemain-pemain yang bisa kembali mengenakan jersey Merah Putih usai Kluivert jadi pelatih.
1. Elkan Baggott
Elkan merupakan salah satu pemain yang sudah akrab dengan lingkungan Timnas Indonesia sejak 2020 atau sejak Shin datang menjadi juru taktik. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu jadi salah satu pilar yang membentengi lini belakang bersama Jordi Amat, Rizky Ridho, atau Sandy Walsh.
Masa-masa indah tak berlangsung selamanya. Elkan kemudian tak lagi jadi bagian Timnas Indonesia sejak Mei 2024. Bukan lantaran kedatangan Jay Idzes, Mees Hilgers, atau Kevin Diks. Disinyalir ada tindakan indisipliner yang membuat Shin tak lagi memanggil pemain yang kini memperkuat Blackpool.
Jika tampil reguler dan konsisten di klub, Elkan punya kans kembali menjadi benteng pertahanan bersama tandem baru, karena belum pernah merasakan main bareng Jay, Mees, dan Kevin.
2. Saddil Ramdani
Mirip-mirip seperti Elkam, Saddil semula juga merupakan salah satu pemain yang kerap dipanggil Shin. Fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Kualifikasi Piala Asia 2023 jadi contoh momen kebersamaan Saddil dan Shin.
Di tengah jalan, muncul isu soal indisipliner. Beberapa hari jelang penyelenggaraan putaran final Piala Asia 2023, Saddil secara mendadak dicoret. Namanya diganti pemain lain.
Sekarang Shin yang ‘dicoret’. Apabila Saddil bermain impresif di Sabah, maka ada peluang bagi pemain 26 tahun itu mendapat panggilan dari Kluivert.
3. Rachmat Irianto
Yang terjadi dengan Elkan dan Saddil juga menimpa Rian. Sempat mendapat panggilan dari Shin sejak 2021, Rian kemudian hanya menjadi penonton Timnas Indonesia dalam kurun setahun belakangan.
Berbeda dengan Elkan dan Saddil, Rian tidak tersandung masalah indisipliner. Mungkin saja faktor kesesuaian menjadi dasar alasan Shin tak lagi membawa Rian di ajang internasional, seiring kedatangan Ivar Jenner atau Sandy Walsh.
Usia 25 tahun dan kemampuan serba bisa, bermain sebagai gelandang bertahan atau bek kanan dan bek tengah, bisa membuat Rian dilirik Kluivert. Tentunya menit bermain di Persib jadi syarat yang terlebih dulu harus dibuktikan Rian.
4. Ezra Walian
Pada masa awal melatih Indonesia, Shin pernah menyertakan Ezra ke dalam skuad. Beberapa laga uji tanding dan Piala AFF 2020 jadi pembuktian mantan pemain timnas Belanda U-17. Setelah Piala AFF 2020, Ezra tidak lagi mendapat panggilan dari Shin. Namanya menjauh dari persaingan lini depan Timnas Indonesia.
Jika Kluivert mencari pemain jebolan akademi sepak bola Belanda, Ezra bisa saja direkomendasikan lantaran ada jejak AZ Alkmaar dan Ajax di curriculum vitae pemain 27 tahun yang kini membela Persik Kediri.
5. Stefano Lilipaly
Karakter main Fano bukan yang dicari Shin. Itu alasan pemain 34 tahun tersebut jarang mendapat kesempatan berlaga membela Timnas Indonesia. Fano baru dipanggil Shin pada Mei 2022 atau lebih dari dua tahun setelah pelatih asal Korea Selatan itu menangani tim Merah Putih.
Selepas itu, Fano hanya sempat bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023 dan sebuah laga uji tanding pada Maret 2023. Fano seperti tak memberi kesan mendalam pada Shin.
Di bawah arahan Kluivert, pintu ke Timnas Indonesia bisa saja terbuka bagi eks pemain timnas Belanda di level kelompok umur. Yang menjadi pengganjal adalah kemampuan Fano bersaing ketika usianya bakal menembus 35 tahun pada 10 Januari 2025.