BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Berbagai persiapan mulai dilakukan di Vihara Dharma Ramsi, jelang perayaan tahun baru Imlek ke 2576 pada 29 Januari 2025 nanti.
Imlek yang akan dirayakan di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Jamika, Kota Bandung ini mulai dihiasi berbagai hiasan Imlek seperti lilin berwana merah.
Lilin-lini untuk Imlek tersebut memang dibuat cukup lama, sehingga penyiapan lilin telah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Tak hanya penyiapan lilin-lilin dengan berbagai ukuran, Viharapun melakukan pembersihan dinding-dinding tempat peribadatan mereka.
Warga Tionghoa meyakini membersihlan tempat peribadatan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan warga Tionghoa sebelum hari perayaan Imlek.
“Persiapannya memang sudah dilakukan sejak tahun lalu, sekitar 10 bulan lalu dan sekarang tinggal persiapan
akhir finishing lilin,” ujar Relawan Vihara Dharma Ramsi, Chandra yang ditemui saat melakukan persiapan jelang Imlek.
Dijelaskannya untuk Imlek itu, ia sudah menyiapkan 100 pasang lilin, dan pemasangan lilin akan dilakukan tiga hari jelang perayaan Imlek.
Ia berharap jelang perayaan Imlek, semua berjalan lancar hingga selesai perayaan.
Sementara itu, pembersihan rupang atau patung dewa akan dilakukan pada tanggal 24 Januari mendatang,
dengan ritual pembersihan yang biasa dilakukan oleh pengurus, puncak perayaan imlek akan dimulai pada 28 Januari hingga 29 Januari.
“Dan di jam 11 malam tanggal 28 januari kita sudah mulai penyalaan lilin. Jadi ada satu kepercayaan di kami
bahwa pergantian hari itu dimulai di jam 11 terus sampai puncaknya di jam 12 malam,” ungkap chandra.
Lilin-lilin yang nantinya dinyalakan, mengandung makna agar doa para umat Tionghoa bisa menjadi lebih terang ketika dipanjatkan kepada para dewa.
Di lilin bernuansa warna merah itu kemudian dipasang tulisan dengan akrasa han berwarna kuning emas yang
berisi harapan para umat tionghoa menyambut tahun depan.
“Tulisan itu doa kita, ada afirmasi bahwa dengan penyalaan lilin itu baik besar atau kecil esensinya tetap sama supaya doanya menjadi terang ketika dipanjatkan,” ucapnya.
“Jadi ceritanya, kalau pada saat kita menyalakan lilin itu yang kita beli ada afirmasi dalam hati kita bahwa supaya
tuhan allah itu membuka rezeki kita, kesehatan kita sepanjang tahun. (doanya) menyala terang seperti lilin ini, kurang lebih begitulah esensinya,” ujarnya menambahkan.
Chandra tak memungkiri tradisi seperti imlek memang sudah banyak dilupakan generasi muda umat tionghoa.
Tapi pada tahun ini, ia dan beberapa relawan klenteng di Vihara Dharma Ramsi berencana membuat suasana menjadi lebih ramai seperti sebelum pandemi covid-19 melanda. (rif)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk berhati-hati…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menghadiri pelantikan Prof. Tatacipta Dirgantara sebagai…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemkot Bandung siapkan anggaran Rp26M untuk program makan siang. Anggaran makan siang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Citra…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Citra Pasundan Utama menggelar Rapat…