Oleh: Deden Ramdan, Pengamat Komunikasi Publik Unpas (Persib vs Arema)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung akhirnya kembali ke jalur kemenangan setelah menaklukkan Arema FC dengan skor meyakinkan 3-1 dalam laga lanjutan Liga 1 yang berlangsung di Stadion Supriadi, Blitar, pada 24 Januari 2025. Kemenangan ini tidak hanya mengobati luka pasca kekalahan dari Dewa United, tetapi juga memperkokoh posisi Maung Bandung di puncak klasemen sementara dengan raihan 43 poin. Mereka kini unggul lima poin dari pesaing terdekat, Persebaya dan Persija.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, menunjukkan kepiawaiannya dalam meramu strategi dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, menggantikan pola 4-3-3 yang sebelumnya kurang efektif. Keputusan ini terbukti tepat, terutama dalam memaksimalkan peran para pemain kunci seperti Ciro Alves, Tyronne del Pino, dan Gervane Kastaneer.
Kastaneer, pemain timnas Curaçao yang baru bergabung dengan Persib, tampil menonjol meski sebelumnya hanya bermain sebagai pemain pengganti dalam dua laga. Kemampuan Kastaneer sebagai finisher sekaligus pemain bertahan memberikan dimensi baru dalam permainan Persib. Kontribusinya membantu tim menciptakan banyak peluang, terutama saat memanfaatkan kelemahan pertahanan Arema yang tampil di bawah performa.
Trio Ciro Alves, Tyronne del Pino, dan Kastaneer menjadi motor penggerak serangan Persib di laga ini. Kombinasi ketiganya menghadirkan ancaman konstan bagi lini pertahanan Arema. Ciro Alves, yang dikenal sebagai pemain andalan di lini depan, berhasil membuktikan kualitasnya meskipun David da Silva (DDS) tidak dalam performa terbaik. Dengan kecepatannya, Tyronne del Pino berperan besar dalam menciptakan peluang, sementara Kastaneer menambah kedalaman serangan dengan kehadirannya yang kuat di kotak penalti.
Namun, di balik kemenangan ini, terdapat beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian. Absennya gelandang bertahan Dedi Kusnandar (Dado) terlihat cukup memengaruhi keseimbangan permainan. Adam Alis, yang menggantikan peran Dado, memiliki gaya bermain yang lebih menyerang. Hal ini sempat membuat lini tengah Persib sedikit rentan ketika Arema mencoba melakukan serangan balik.
Sementara itu, Arema FC masih kesulitan keluar dari performa buruk mereka musim ini. Berada di peringkat 10 klasemen sementara, tim Singo Edan terlihat tampil tanpa determinasi yang biasanya menjadi ciri khas mereka. Kekalahan ini juga semakin memperbesar tekanan dari para pendukung mereka, Aremania, yang mulai mendesak adanya pergantian pelatih.
Arema sebenarnya memiliki sejarah panjang sebagai salah satu tim dengan mental juara. Namun, musim ini mereka harus berjuang ekstra keras untuk mengembalikan kepercayaan diri tim, terutama di tengah persaingan Liga 1 yang semakin kompetitif.
Kemenangan atas Arema memang menjadi momentum penting bagi Persib. Namun, mereka harus tetap waspada mengingat persaingan di lima besar klasemen Liga 1 semakin ketat. Tim-tim seperti Persija, Dewa United, Persebaya, dan Bali United masih menjadi ancaman nyata dengan performa yang konsisten.
Persib juga perlu memperhatikan kedalaman skuad mereka. Jurang kualitas antara pemain inti dan cadangan menjadi tantangan tersendiri, terutama jika harus menghadapi jadwal padat atau cedera pemain. Untuk terus mempertahankan posisi di puncak klasemen, Bojan Hodak harus memastikan bahwa semua pemain, termasuk pemain pelapis, siap memberikan kontribusi maksimal.
Meski tampil impresif di laga ini, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh Persib. Ketergantungan terhadap pemain inti seperti Ciro Alves dan David da Silva dapat menjadi bumerang jika mereka tidak dalam kondisi terbaik. Selain itu, keseimbangan lini tengah juga harus menjadi perhatian, terutama jika Dedi Kusnandar masih harus absen di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Namun demikian, kemenangan ini menunjukkan bahwa Persib memiliki kapasitas untuk terus bersaing di jalur juara. Dengan dukungan penuh dari Bobotoh, pelatih Bojan Hodak diharapkan mampu terus membawa timnya tampil konsisten hingga akhir musim.
Bagi Arema FC, kekalahan ini menjadi tamparan keras yang harus dijadikan evaluasi besar. Jika tidak segera bangkit, mereka berisiko kehilangan peluang untuk bersaing di papan atas.
Pertandingan melawan Arema FC di Blitar bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga soal mentalitas juara yang terus dibangun oleh Persib. Dengan jadwal yang semakin menantang ke depan, kemenangan ini menjadi motivasi besar untuk tetap tampil solid. Jika Maung Bandung mampu menjaga konsistensi performa dan terus memperbaiki kelemahan mereka, gelar juara Liga 1 bukanlah sesuatu yang mustahil diraih di akhir musim. (han)
WWW.PASJABAR.COM -- Gerald Vanenburg resmi ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23. Penunjukan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Organisasi Islam Al Ittihadiyah menggelar kegiatan rapat kerja nasional dan milad ke…
WWW.PASJABAR.COM -- Sisi lain pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, sosok yang tidak bisa diatur,…
WWW.PASJABAR.COM -- Tidak semua orang di dunia diberikan keberuntungan untuk hidup sehat. Ada beberapa di…
WWW.PASJABAR.COM -- Bersama Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Gerald Vanenburg akan menjadi asisten coach dari…
WWW.PASJABAR.COM -- Kiper timnas Indonesia, Maarten Paes mengungkapkan bahwa skuad Garuda bakal menghadapi transisi yang…