BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menanggapi terkait gas elpiji 3 kilogram, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, sesuai arahan Presiden sudah mengeluarkan instruksi mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kilogram.
Diharapkan dengan instruksi ini, akses masyarakat dalam mendapatkan gas melon semakin mudah karena jumlah pengecer cukup banyak.
“Kalau jumlah pangkalan ada 1.562 pangkalan dan 64 agen, kalau pengecer kan banyak,” ujar Ronny.
Selain mengaktifkan kembali pengecer, pemerintah juga akan menaikkan status pengecer menjadi sub pangkalan.
Namun, untuk menjadi subpangkalan tentunya ada persyaratan, tidak serta merta dari warung dan pengecer otomatis jadi sub pangkalan.
“Ada syarat dan itu enggak serta merta atas kesediaan mereka. Jadi nanti mungkin di Hiswanamigas atau Pertamina. Kalau kita mah dari kebijakan harus membantu kita mah siap saja,” tegasnya.
Pihaknya pun, akan menunggu mekanisme dari pemerintah pusat atau instansi terkait berkenaan dengan perubahan status warung atau pengecer menjadi subpangkalan.
Pihaknya hanya bersifat membantu, dan ikut menyosialisasinya.
Berkaitan dengan stok elpiji, Ronny mengatakan aman. Selama satu tahun, Kota Bandung mendapatkan kuota sebanyak 88.750 metrik ton.
“Kita berkoordinasi dengan Pertamina, disampaikan Pertamina untuk stok gas elpiji aman,” katanya.
Sementara terkait soal antrean warga di pangkalan, ia menyebut hal itu karena adanya perubahan distribusi dari pengecer ke pangkalan.
“Masyarakat kan ada yang baru ke pangkalan, di sana harus ada syarat yang penuhi untuk menunjukan KTP dam itu menimbulkan antrean berbeda dengan langganan yang sudah biasa beli di pangkalan sudah masuk sistem,” ucapnya.
Dengan adanya instruksi pengaktifkan kembali pengecer gas 3 kg, diharapkan tidak ada lagi ada antrean.
“Mudah mudahan enggak ada antrean lagi, kan distribusinya menjual kembali di pengecer sehingga masyarakat bisa ke warunh atau pengecer, kan jumlah pengecer banyak,” pungkasnya.
“Jadi insyaallah akan kembali normal dan tenru harapan kami panic buying tidak terjadi. Sebetulnya di rumah kalau ada stok, janham beli dulu, tapi biasanya masyarakat takut jadi berlebihan. Himbauan kami secukupnya insyaallah distribusi akan kembali normal. Stok sesui yang disampaikan Pertamina buat Kota Bandung aman,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan, akan terus melakukan monitoring terkait transformasi distribusi gas elpiji 3 kg ini.
“Biasanya kita lakukan monitoring ke agen atau pangkalan dua kali dalam seminggu, sekarang bisa tiga atau bahkan tiap hari,” tandasnya. (rif)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sumber anggaran pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung kini menjadi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Setelah melewati beberapa pekan, Kebun Binatang Bandung disita Kejaksaan Tinggi Jabar pada…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi berhasil meringkus komplotan pembobol toko…
Oleh: Adang, Dosen STIE Pasundan (Isra & Mi’raj) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - RUANG & WAKTU …
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat mengeksekusi barang bukti uang tunai sebesar Rp139…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Puluhan bus sekolah milik Pemerintah Kota Bandung tampak terbengkalai di halaman Kantor…