BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gunung Puncaksalam, dengan ketinggian 904 mdpl, menawarkan pesona alam sekaligus nilai budaya yang kental.
Berada di perbatasan antara Kampung Adat Cireundeu (Cimahi), Desa Lagadar (Kabupaten Bandung), dan Desa Batujajar Timur (Bandung Barat), gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta pendakian ringan yang mencari pengalaman unik.
Berikut fakta-fakta unik mengenai Gunung Puncaksalam
1. Bagian dari Pegunungan Pematang Tengah
Gunung Puncaksalam termasuk dalam Pegunungan Pematang Tengah, yang memanjang dari utara ke selatan kawasan Cekungan Bandung. Ribuan tahun lalu, pegunungan ini menjadi pematang antara Danau Bandung Purba bagian timur dan barat sebelum akhirnya terpecah akibat tekanan air besar.
Beberapa gunung lain yang termasuk dalam jajaran ini antara lain Gunung Bohong, Gunung Panganten, Gunung Jatinunggal, dan Gunung Padakasih.
2. Berada di Lingkungan Kampung Adat Cireundeu
Gunung ini berada dalam lingkungan Kampung Adat Cireundeu, Cimahi. Meskipun dekat dengan kawasan industri Leuwigajah, warga tetap mempertahankan budaya tradisional yang diwariskan turun-temurun, termasuk mengonsumsi rasi (beras singkong).
Pendakian di gunung ini juga menjadi bagian dari wisata budaya yang ditawarkan oleh Kampung Adat Cireundeu.
3. Tradisi Nyeker saat Mendaki
Salah satu keunikan pendakian di Gunung Puncaksalam adalah tradisi “nyeker” atau melepas alas kaki saat memasuki kawasan hutan. Selain itu, terdapat pantangan menggunakan pakaian berwarna merah, yang diyakini melambangkan api atau inti kehidupan menurut kepercayaan masyarakat setempat.
Wanita yang sedang datang bulan juga dilarang mengunjungi situs sumber air Nyi Mas Ende.
4. Melewati Hutan Adat yang Dijaga Ketat
Perjalanan menuju puncak Gunung Puncaksalam melewati hutan adat yang terbagi menjadi tiga bagian:
- Leuweung Baladahan: Boleh dikelola sebagai lahan pertanian.
- Leuweung Tutupan: Kekayaan hutan dapat dimanfaatkan dengan aturan ketat.
- Leuweung Larangan: Tidak boleh diambil kekayaan alamnya dan harus tetap lestari.
Kekayaan hayati di hutan ini sangat beragam, termasuk tumbuhan langka seperti pohon ganyong, ki meong, dan beragam jenis bambu.
5. Situs Sakral Nyi Mas Ende
Di tengah perjalanan mendaki, terdapat situs Nyi Mas Ende, sumber air yang dipercaya memiliki nilai spiritual. Umat Hindu di Cimahi sering melakukan upacara melasti di tempat ini menjelang Hari Raya Nyepi.
Terdapat pula dua arca berbentuk Ganesha dan seorang dewi, serta dua lingga batu yang memperkuat nuansa sakral lokasi tersebut.
6. Pendakian yang Ringkas
Perjalanan menuju puncak hanya memakan waktu sekitar satu jam. Namun, waktu pendakian bisa lebih lama jika Anda tertarik menjelajahi keunikan flora dan fauna di sepanjang jalur.
Dengan panorama yang asri dan nilai budaya yang kaya, Gunung Puncaksalam layak menjadi destinasi bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman mendaki yang berbeda. Tertarik menjajal pendakian nyeker di sini?