BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — M. Yusriezal Nurhadyana, atau yang akrab disapa Izal, mungkin tak pernah membayangkan bahwa perjalanannya akan berubah begitu drastis dalam setahun terakhir.
Sebagai seorang mahasiswa yang awalnya merasa nyaman dalam zona nyamannya, Izal kini justru menjadi sosok yang aktif berbicara di depan banyak orang, memberikan edukasi kepada sesama remaja tentang pentingnya perencanaan kehidupan. Semua itu dimulai ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Duta Generasi Berencana (GenRe).
# Duta GenRe M Yusriezal Nurhadyana
Keputusan Izal untuk menjadi Duta GenRe bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Ia melihat perubahan positif dalam diri sahabatnya, Moch. Zidan Maulana Yusuf, yang lebih dulu bergabung dengan Duta GenRe pada tahun 2023.
“Saya melihat Zidan aktif di organisasi, pemikirannya bagus, aktif di kelas, dan baik dalam segala hal. Saat itu, saya merasa masih stuck di zona nyaman. Dari situ, saya mulai membandingkan dan bertanya pada diri sendiri: kenapa saya tidak mencoba hal yang sama?” ujar Izal.
Dorongan itu semakin kuat setelah ia aktif di Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), yang membantunya memahami lebih dalam tentang pentingnya edukasi bagi remaja. Pada tahun 2024, Izal pun mengikuti seleksi dan akhirnya terpilih sebagai Duta GenRe Kota Bandung.
# Duta GenRe M Yusriezal Nurhadyana
Bergabung dengan Duta GenRe
Bergabung dengan Duta GenRe bukan hanya memberi Izal kesempatan untuk berbagi pengetahuan dengan sesama remaja, tetapi juga membantunya berkembang secara pribadi. Salah satu perubahan paling signifikan yang ia rasakan adalah dalam hal komunikasi dan public speaking.
“Dulu saya sangat introvert. Saat presentasi di kelas, saya masih sering membaca dari handphone. Saya kurang percaya diri untuk berbicara langsung. Tapi setelah tergabung di Duta GenRe, saya mulai belajar berbicara di depan publik dengan lebih baik,” katanya.
Kini, Izal sudah lebih nyaman menyampaikan materi tanpa bergantung pada teks, bahkan ketika harus membahas topik-topik penting seperti kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan remaja.
Banyak yang mengira bahwa menjadi Duta GenRe hanya tentang ajang penghargaan atau seleksi prestisius. Namun, bagi Izal, Duta GenRe adalah peran besar yang membawa tanggung jawab nyata.
“Duta GenRe itu role model bagi remaja. Kami mensosialisasikan pentingnya perencanaan kehidupan, kesehatan mental, dan reproduksi agar remaja tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah,” jelasnya.
Konsep “berencana” dalam Duta GenRe bukan hanya soal menunda pernikahan atau memiliki keluarga di usia matang, tetapi juga tentang bagaimana remaja dapat merancang masa depan mereka dengan lebih baik.
Sebagai seseorang yang lahir di Bandung pada 27 Desember 2003, Izal tumbuh dengan tekad yang kuat untuk mengubah hidupnya dan keluarganya. Ia menyadari bahwa kondisi keluarganya yang berasal dari kelas menengah ke bawah menjadi motivasi besar untuk terus maju.
“Saya ingin mengangkat derajat keluarga saya. Maka dari itu, saya melakukan hal-hal yang bisa membawa dampak baik, baik bagi diri saya maupun bagi mereka,” ungkapnya.
Dengan hobi belajar bahasa dan moto hidup “Hidup bukan sekadar hidup, tetapi hidup untuk yang Maha Hidup,” Izal percaya bahwa setiap langkah yang ia ambil harus memiliki makna.
Untuk para remaja yang masih merasa bingung dengan arah hidup, Izal punya pesan sederhana namun mendalam:
“Sadarilah tujuan hidup kalian. Jangan hanya mengikuti arus, tapi cari apa yang benar-benar kalian inginkan dan perjuangkan itu. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan. Yang penting adalah bagaimana kita bangkit dan terus berusaha,” pungkasnya. (tiwi)