BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Untuk mengurangi sampah organik di Kebun Binatang Bandung, kini telah memiliki tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dengan menggunakan teknologi insenerator atau pembakaran.
Marketing Komunikasi Kebun Binatang Bandung Sulhan Syaf’i mengatakan, kehadiran TPST di Kebun Binatang Bandung tersebut tidak lain halnya untuk mendukung pengendalian sampah.
“Sampah-sampah yang dihasilkan, akan diproses menggunakan teknologi insenerator atau dengan cara dibakar. Ada kotoran hewan, daun-daun dan sampah lainnya,” ucap Sulhan Syaf’i.
Dengan adanya ini Sulhan mengatakan, Insenerator salah satu alternatif untuk mengurangi timbunan sampah yang dihasilkan di kawasan Kebun Binatang Bandung. Sampah yang diproses, nantinya akan menjadi pupuk.
“Maksimum pembakaran mesin berada dikisaran 800 hingga 1.000 titik panas. Tetapi ketika sudah mencapai titik panas 800 atau 1000, hilang asapnya. Dan ini termanfaatkan, si abunya nanti untuk dijadikan pupuk,” katanya.
Ia harap dengan teknologi ini, Kebun Binatang Bandung dapat menyelesaikan satu ton sampah dalam waktu tiga jam saja. Terpenting adalah tidak lagi membuang sampah ke TPS.
“Satu ton, mungkin satu ton lebih. Karena ini kapasitas yang mesin ini satu ton itu cuma tiga jam mereka bakarnya. Tiga jam bisa dibakar dengan kapasitas mesin ini. Jadi semua sampah kita tarik kesini,” imbuhnya.
Kebun Binatang Bandung akan terus melakukan sosialisasi kepada para pengunjung agar membuang sampah ke tempat yang telah disiapkan sesuai dengan jenis sampah.
“Kita juga menghimbau ke pengunjung untuk buang sampah pada tempatnya. Ke para pendagang, kita menertibkan agar jangan menggunakan wadah sekali pakai. Itu yang akan mengurangi volume sampah disini,” pungkasnya. (rif)