BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob yang dapat terjadi di 17 wilayah di Indonesia pada 24 Februari hingga 5 Maret 2025.
BMKG menjelaskan bahwa kondisi perkiraan banjir rob ini dipengaruhi oleh fenomena bulan baru yang akan terjadi pada 28 Februari 2025 serta Perigee. Yaitu saat bulan berada di titik terdekat dengan bumi, yang diperkirakan terjadi pada 1 Maret 2025.
“Situasi ini dipicu adanya fenomena bulan baru. Pada tanggal 28 Februari 2025 dan Perigee (fenomena astronomi saat bulan berada di titik terdekat terhadap bumi) pada 1 Maret 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” demikian pernyataan resmi BMKG, dilansir dari Antara, Minggu (23/2/2025).
Wilayah yang Diperkirakan Terdampak
Sejumlah wilayah yang diperkirakan terdampak antara lain pesisir Kepulauan Riau. Termasuk Dabo Singkep pada 24-27 Februari, Karimun pada 26 Februari-3 Maret.
Lalu Bintan pada 28 Februari-3 Maret, serta Tanjung Pinang pada 27 Februari-4 Maret.
Di pesisir Sumatera Barat, rob berpotensi terjadi di Kota Padang, Padang Pariaman, dan Painan pada 28 Februari 2025.
Sementara itu, pesisir Banten, khususnya di Selat Sunda Utara, Pandeglang, dan Lebak Selatan, diperkirakan mengalami dampak pada 27-28 Februari.
BMKG juga mengingatkan kemungkinan terjadinya rob di pesisir Bangka Belitung. Meliputi Pangkalpinang, Bangka Barat, dan Bangka pada 26 Februari-2 Maret 2025.
Di DKI Jakarta, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak mencakup Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan pada 24-26 Februari 2025.
Peringatan serupa diberikan untuk masyarakat di pesisir Jawa Barat. Terutama di Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu pada 24-26 Februari 2025.
Di Jawa Tengah, potensi banjir pesisir diperkirakan terjadi di Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, dan Pemalang pada 24-26 Februari 2025.
Sementara di Jawa Timur, kawasan seperti Tanjung Perak, Krembangan, Kenjeran, Gresik, dan Lamongan diperkirakan terdampak pada 24-28 Februari 2025.
BMKG juga menyebut pesisir Nusa Tenggara Barat. Khususnya di Lombok dan Bima, berpotensi mengalami kenaikan air laut pada 28 Februari 2025.
Selain itu, pesisir Kalimantan Selatan, tepatnya di Kotabaru, diperkirakan terdampak pada 26 Februari hingga 6 Maret 2025.
Sedangkan di Kalimantan Tengah, wilayah Sebuai, Keraya, Kubu, dan Kumai diperkirakan mengalami dampak pada 24-28 Februari 2025.
Di Sulawesi Utara, banjir pesisir diprediksi melanda Likupang, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud pada 26 Februari hingga 5 Maret 2025.
Wilayah pesisir Maluku diperkirakan terdampak pada 28 Februari hingga 6 Maret 2025. Sementara pesisir Maluku Utara pada 26 Februari hingga 4 Maret 2025.
Di Papua, pesisir utara Jayapura serta Kabupaten Sarmi diperkirakan mengalami kenaikan air laut pada 28 Februari hingga 4 Maret 2025.
Sedangkan pesisir Papua Selatan berpotensi terdampak pada 27 Februari hingga 7 Maret 2025.
Himbauan
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di pesisir ketika air laut mengalami pasang tinggi. Serta menyarankan agar barang-barang berharga diamankan ke tempat yang lebih tinggi.
BMKG juga meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi melalui kanal resmi BMKG maupun pemerintah setempat. (han)