BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pasundan (HMBSI Unpas) FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menggelar Lomba Baca Puisi (LBP) 2025 se-Jawa Barat dengan tema Gelora Berbahasa Sastra.
Acara ini berlangsung pada Senin (24/2/2025) di Aula Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas, Jalan Tamansari No. 4-8, Kota Bandung.
Lomba ini diikuti oleh siswa SMA/SMK/MA sederajat yang membawakan dan mengapresiasi puisi karya Putu Wijaya.
Dari total 103 peserta yang mendaftar sejak 15 Januari hingga 9 Februari 2025, sebanyak 20 finalis terpilih untuk tampil secara langsung di babak final.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan II Belmawabud FKIP Dr. Saiful Al Mujab, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Setiawan, S.Pd., M.Pd., serta civitas akademik dan tamu undangan lainnya.
Bukan Hanya Ajang Kompetisi
Ketua Pelaksana Salma Rahma Pusmita dalam laporannya menyampaikan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi. Tetapi juga wadah bagi peserta untuk mengembangkan bakat dalam seni sastra.
“Kita sama-sama bergemuruh untuk berbahasa. Saya ingin peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga semakin mencintai sastra,” ujarnya.
Ketua HMBSI, Adi Zirran Mansyurudin, mengungkapkan apresiasinya terhadap peserta yang berhasil masuk babak final.
“Terima kasih sudah mendaftar dan mencapai 20 besar untuk memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat. Apapun hasilnya nanti, jangan berkecil hati atau berpuas diri. Mungkin yang belum beruntung tahun ini bisa mencoba lagi di LBP berikutnya,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Setiawan, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa sastra merupakan bagian dari ilmu yang mengungkapkan realitas dan kebenaran. “Orang sastra itu bagian dari seni kreatif. Lomba ini mengajarkan kita untuk terus mencintai dan menjaga eksistensi sastra,” ujarnya.
Wakil Dekan II Belmawabud FKIP, Dr. Saiful Al Mujab, M.Pd., turut memberikan apresiasi kepada peserta yang telah lolos ke babak final.
“Selamat kepada 20 siswa terbaik dari 103 peserta. Datang ke sini saja sudah luar biasa, apalagi jika meraih juara. Meskipun acara ini digelar oleh himpunan mahasiswa, skala lombanya tetap se-Jawa Barat,” tuturnya.
Mekanisme Lomba dan Harapan Kedepan
Dalam wawancara, Ketua Pelaksana Salma Rahma Pusmita menjelaskan bahwa penyisihan dilakukan secara online. Dengan peserta mengirimkan video pembacaan puisi untuk dinilai oleh juri.
“Dewan juri menilai berdasarkan penghayatan, vokal, ekspresi, artikulasi, dan keutuhan puisi. Finalnya dilaksanakan secara langsung di Aula Ir. H. Djuanda,” jelasnya.
Ia berharap LBP dapat terus diadakan setiap tahun. Bahkan berkembang ke tingkat nasional.
Ketua HMBSI, Adi Zirran Mansyurudin, mengungkapkan bahwa LBP telah berlangsung selama empat tahun. Meskipun jumlah peserta mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“Kami ingin menghidupkan kembali gairah sastra di kalangan siswa dan mahasiswa. Sastra harus tetap hidup, jangan sampai redup,” tegasnya.
Salah satu finalis yang tampil pertama, Belqis Intan Marhabani dari SMK Kesehatan Bakti Kencana Jatiwangi, mengaku lega setelah tampil di babak final.
“Persiapan cukup singkat, tapi saya sudah memberikan yang terbaik. Saya berharap acara ini semakin berkembang dan hadiahnya lebih banyak,” ujarnya.
Belqis yang telah aktif mengikuti lomba puisi sejak SD merasa bangga bisa berkompetisi di tingkat provinsi.
Dengan adanya LBP 2025, HMBSI Unpas berharap dapat terus mendorong generasi muda. Untuk mencintai dan melestarikan sastra Indonesia. Serta memberikan wadah bagi mereka yang berbakat di bidang puisi. Untuk menunjukkan kemampuannya. (han)