BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau Pusat Kesejahteraan Sosial atau Puskesos “Tanginas” di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Jumat (7/3/2025).
Dalam kunjungannya, ia mengapresiasi kinerja Puskesos tersebut yang telah mampu menampung aspirasi serta keluhan warga.
Puskesos Tanginas Jadi Role Model
Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa Puskesos Tanginas telah berjalan dengan baik dibandingkan beberapa desa lainnya.
Ia berharap model ini dapat menjadi acuan bagi daerah lain di Indonesia.
“Memang belum semua desa berjalan dengan baik. Tapi seperti Puskesos di sini sudah berjalan dengan baik. Paling tidak, apa yang menjadi harapan dan keluhan warga itu bisa ditampung dan ditindaklanjuti di Puskesos ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika Puskesos ini terus berkembang, maka tidak menutup kemungkinan konsepnya dapat diadopsi oleh daerah lain.
“Kalau Puskesos ini semakin bagus ke depannya, nanti kita siapkan mudah-mudahan bisa ditiru di daerah lain untuk menjadi role model,” imbuhnya.
Peran dan Fungsi Puskesos Tanginas
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, menjelaskan bahwa Puskesos Tanginas memiliki peran penting. Dalam menampung aspirasi masyarakat yang membutuhkan bantuan pemerintah.
Program yang dilayani di antaranya BPJS Kesehatan atau Ketenagakerjaan Penerima Bantuan Iuran (PBI), Program Keluarga Harapan (PKH), serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurut Cakra, salah satu tugas utama Puskesos adalah menerima aduan warga desa atau kelurahan dan menyalurkan bantuan sosial yang dibutuhkan.
“Jadi, Puskesos Tanginas ini menjadi pionir atau acuan di Indonesia bagi kabupaten/kota lainnya. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari pembinaan dari Pemkab Bandung melalui Dinas Sosial,” kata Cakra Amiyana yang didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Supardian.
Ia juga menekankan bahwa Puskesos di Kabupaten Bandung telah menjadi percontohan nasional bagi daerah lain. Yang ingin mengembangkan layanan kesejahteraan sosial di tingkat desa.
Integrasi dengan TPST untuk Dorong Ekonomi Masyarakat
Selain berfokus pada pelayanan sosial, Puskesos Tanginas juga diarahkan untuk berintegrasi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Cangkuang Wetan.
“Saya menginstruksikan Kepala Desa Cangkuang Wetan. Agar hal ini dapat dijadikan sebagai dorongan untuk mengembangkan Puskesos dan mengintegrasikannya. Dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di Desa Cangkuang Wetan,” ujar Cakra Amiyana.
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat menghasilkan energi, pakan, serta berbagai produk seperti sepatu. Dengan demikian, hal ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bandung.
Bantuan Paket Usaha untuk Warga
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sosial juga menyerahkan bantuan Program Bantuan Paket Usaha kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Cangkuang Wetan.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Diamond Food Indonesia.
Sebanyak 15 unit gerobak dagang dan sepeda untuk berjualan. Termasuk bagi pedagang es krim, diberikan kepada warga.
Sebelum memulai usaha, para penerima bantuan juga mendapatkan pelatihan dari perusahaan sponsor. Agar dapat menjalankan usaha makanan atau minuman dengan baik.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam penguatan peran Puskesos. Sebagai pusat layanan sosial yang lebih efektif dan terintegrasi di Kabupaten Bandung. (fal)