BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam peringatan Hari Perempuan Internasional (International Woman’s Day) yang jatuh pada Sabtu (8/3/2025), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan percepatan tindakan (Accelerated Action) dalam mencapai kesetaraan gender di sektor kesehatan, khususnya di Kawasan Mediterania Timur.
Tema tahun ini yakni “For ALL Women and Girls: Rights. Equality. Empowerment.” (Untuk Semua Perempuan dan Anak Perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.).
WHO menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong peran perempuan. Dalam kesehatan dan mengatasi hambatan sistemik yang masih mereka hadapi.
Ketimpangan Gender dalam Sektor Kesehatan
Perempuan merupakan tulang punggung tenaga kerja di sektor kesehatan dan layanan sosial, mencakup sekitar 70% dari total tenaga kerja global.
Namun, meskipun berkontribusi besar dalam pelayanan, kepemimpinan, dan pengembangan kebijakan, perempuan masih mengalami ketimpangan yang signifikan.
Laporan WHO mengenai pekerjaan perempuan di sektor kesehatan di Kawasan Mediterania Timur mengungkapkan. Bahwa perempuan dalam bidang ini mendapatkan gaji 28% lebih rendah dibandingkan laki-laki. Dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan posisi penuh waktu.
Strategi untuk Menghapus Hambatan Sistemik
Dalam perayaan Hari Perempuan Internasional, WHO menyerukan berbagai strategi. Untuk mengatasi tantangan yang masih dihadapi perempuan di sektor Kesehatan. Termasuk ketimpangan upah dan keterbatasan akses terhadap pekerjaan penuh waktu.
“Kita tidak bisa mengabaikan tantangan yang terus dihadapi Perempuan. Termasuk kesenjangan upah dan hambatan terhadap pekerjaan penuh waktu. Investasi dalam kebijakan transformatif sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja kesehatan yang adil dan tangguh,” tegas WHO.
Inisiatif Regional untuk Pemberdayaan Perempuan di Sektor Kesehatan
WHO Kantor Regional untuk Mediterania Timur menyelaraskan perayaan International Woman’s Day tahun ini. Dengan inisiatif unggulan Direktur Regional dalam investasi pada tenaga kerja kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan.
Fokusnya adalah menyoroti peran krusial perempuan dalam membangun sistem kesehatan yang kuat. Serta mengadvokasi strategi untuk mendukung dan memberdayakan perempuan di berbagai lingkungan kerja.
Dilansir dari laman resmi WHO, kampanye regional ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam sektor kesehatan.
- Memperkuat komitmen para pemangku kepentingan regional dalam mendukung perempuan di bidang kesehatan.
- Meningkatkan jaringan dan kolaborasi di antara para profesional kesehatan perempuan.
- Mengidentifikasi kebijakan dan rekomendasi program untuk meningkatkan kepemimpinan. Dan partisipasi perempuan dalam ketahanan sektor kesehatan.
Sebagai bagian dari upaya ini, WHO akan menggelar webinar regional yang melibatkan para pakar dan pejabat. Dari berbagai negara di kawasan Mediterania Timur serta perwakilan WHO.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat dialog mengenai investasi dalam program tenaga kerja kesehatan. Yang responsif terhadap gender serta mendorong suara perempuan pemimpin di sektor kesehatan.
Dengan langkah konkret ini, WHO menegaskan kembali pentingnya investasi dalam tenaga kerja kesehatan yang adil dan inklusif. Demi menciptakan sistem kesehatan yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi semua. (han)