BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Nurul Adiningtyas, MPsi, membagikan beberapa tips untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental selama Ramadan agar ibadah puasa tetap lancar.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik melalui konsumsi makanan sehat. Karena dapat berpengaruh pada suasana hati.
“Bulan suci Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, tetapi juga bisa menjadi tantangan bagi banyak orang. Terutama dalam menjaga kesehatan mental,” ujarnya dalam webinar, Rabu (12/3/2025), dilansir dari Antara.
Menurutnya, memilih makanan bergizi yang tepat dapat membantu menjaga emosi dan kesehatan mental.
Selain itu, makanan yang disukai atau yang dapat memberikan rasa bahagia juga berperan dalam menciptakan suasana hati yang lebih baik saat berpuasa.
Selain pola makan, menjaga hidrasi juga sangat penting. Agar tubuh tidak mengalami dehidrasi yang dapat menurunkan kinerja otak serta meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
“Minum air yang cukup itu bisa menciptakan rasa rileks dan menjaga kerja otak. Kita memang ternyata butuh air yang cukup. Supaya tubuh kita selama berpuasa, tidak dehidrasi,” jelasnya.
Pola Tidur dan Bersosial Itu Penting
Nurul juga menyoroti pentingnya tidur yang cukup, mengingat perubahan jadwal selama Ramadan bisa memengaruhi pola tidur.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar waktu istirahat diatur dengan baik agar tetap seimbang.
Menjalin hubungan sosial yang positif dengan keluarga, teman, atau komunitas juga dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental.
Jika seseorang merasa tertekan, dukungan dari orang-orang terdekat atau tenaga profesional kesehatan mental dapat membantu meringankan beban yang dirasakan.
“Meningkatkan interaksi sosial. Seperti berbuka puasa bersama, mengikuti kajian, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dapat memberikan dukungan emosional yang positif,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain. Terutama di era media sosial yang sering memicu perasaan tidak puas dengan diri sendiri.
Menurutnya, penting untuk menetapkan tujuan yang realistis selama Ramadan dan fokus pada pencapaian pribadi.
“Era media sosial seperti sekarang, kasus masalah kesehatan mental itu meningkat. Karena kita membandingkan, melihat unggahan orang lain, kemudian kita membandingkan. Pastikan tujuan realistis dan sesuai dengan diri kita, jangan membandingkan diri kita dengan orang lain,” pungkasnya. (han)