BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Banjir bandang menerjang Kampung Guha Mulya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (16/3/2025) pagi, menyebabkan puluhan rumah rusak parah, bahkan beberapa di antaranya hanyut terbawa arus sungai yang meluap.
Akibat kejadian banjir di kawasan Cipatat ini, sebanyak 25 rumah mengalami kerusakan berat. Sementara 142 warga terdampak dan kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, empat jembatan penghubung antarperkampungan ikut rusak, memperparah kondisi warga yang terdampak.
Warga Bersihkan Sisa Banjir, Perabotan dan Barang Elektronik Rusak
Sehari setelah banjir bandang, warga tampak sibuk membersihkan lumpur dan material tanah yang masuk ke dalam rumah mereka.
Barang-barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan mesin cuci rusak akibat terkena air dan lumpur banjir.
Sementara itu, petugas BPBD bersama warga bahu-membahu membersihkan material lumpur dengan alat seadanya.
Upaya pembersihan ini dilakukan agar warga bisa segera kembali menempati rumah mereka yang masih bisa dihuni.
Imas, salah satu warga terdampak, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi pasca-banjir.
“Semua barang di rumah kena lumpur, banyak yang rusak. Kami berharap ada bantuan untuk perbaikan rumah dan kebutuhan sehari-hari,” ujar Imas.
Sungai Cimeta Meluap Akibat Hujan Deras
Menurut Asep Hidayat, Sekretaris Desa Nyalindung, banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu sore.
Sungai Cimeta meluap, menyebabkan air masuk ke permukiman warga dengan ketinggian hampir 2 meter.
“Sungai Cimeta meluap setelah hujan deras berjam-jam. Kami sangat berharap pemerintah daerah bisa segera meninggikan tembok penahan tanah di bantaran sungai. Agar kejadian ini tidak terulang,” kata Asep.
Hingga saat ini, warga masih berupaya membersihkan rumah mereka. Sementara pemerintah daerah dan relawan terus mendistribusikan bantuan bagi para korban banjir. (uby)