BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Warga Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, disergap banjir lumpur saat tengah memasak untuk buka puasa pada Sabtu (15/3/2025) kemarin.
Mereka terpaksa meninggalkan makanan yang sedang dimasak demi menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Sejumlah warga di kawasan Dayeuhkolot tersebut mengisahkan pengalaman mereka menghadapi banjir lumpur yang datang secara tiba-tiba.
Salah satunya Asep, yang saat itu tengah memasak bersama istrinya. Namun, menjelang waktu berbuka sekitar pukul 18.00 WIB, banjir lumpur mendadak menerjang rumahnya.
“Awalnya jam setengah enam lagi masak nasi buat buka puasa, tiba-tiba air datang. Akhirnya cepat-cepat menyelamatkan diri. Airnya beda dari banjir sebelumnya, sampai ke jembatan. Saya menyelamatkan diri, kalau istri sempat terjebak di rumah,” ujar Asep.
Sementara itu, istrinya yang berusaha menyelamatkan barang-barang justru kesulitan untuk keluar dari rumah. Hingga akhirnya harus dievakuasi oleh tim SAR.
Nasib serupa dialami Tuti, warga lainnya yang juga tidak sempat menyelamatkan bahan makanan dan barang elektronik miliknya.
“Saya langsung menyelamatkan diri ke rumah tetangga. Barang elektronik habis, kalau bahan makanan nggak tahu terbawa arus atau tidak,” tutur Tuti.
Banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cigede, anak Sungai Citarum. Menggenangi permukiman dengan lumpur setinggi dua meter.
Akibatnya, selain kehilangan makanan untuk berbuka, banyak perabotan rumah tangga yang rusak dan tak bisa diselamatkan.
Pada Minggu (16/3/2025) pagi, warga mulai berupaya menyelamatkan bahan makanan yang masih bisa digunakan. Untuk dimasak sebagai menu berbuka puasa.
Bantuan darurat juga mulai berdatangan untuk meringankan beban warga terdampak. (fal)