BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan rumah warga di Kampung Patrol, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.
Kondisi ini membuat warga terdampak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Karena khawatir rumah mereka ambruk.
Pergerakan tanah di kawasan Kampung Patrol Cihampelas ini terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama dua pekan terakhir.
Akibatnya, pondasi bangunan bergeser, menyebabkan retakan besar pada dinding dan lantai rumah warga.
Beberapa rumah bahkan terlihat miring. Sehingga sebagian warga di RT 01 dan RT 04 harus meninggalkan rumah mereka.
Ketua RW setempat, Ade Buya, menjelaskan bahwa fenomena ini mulai terlihat sejak dua pekan lalu. Namun puncaknya terjadi pada Jumat (14/3/2025), ketika sejumlah rumah mengalami kerusakan parah.
“Awalnya hanya muncul retakan kecil di beberapa rumah. Tapi setelah hujan turun terus-menerus, kondisinya semakin parah. Puncaknya hari Jumat kemarin, banyak rumah yang rusak. Bahkan lima di antaranya nyaris roboh,” ujar Ade Buya.
Dari data sementara, sekitar 45 rumah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah ini.
Warga terdampak terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara mereka untuk sementara waktu. Salah satu warga terdampak, Lia, mengungkapkan kekhawatirannya.
“Kami takut rumah tiba-tiba ambruk, jadi lebih baik mengungsi dulu ke rumah saudara. Barang-barang sebagian sudah kami selamatkan. Tapi rumah kami sudah tidak bisa ditinggali lagi,” kata Lia.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Termasuk penyediaan tenda darurat bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Warga berharap ada respons cepat dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Mengingat hujan masih berpotensi turun dan dapat memperparah kondisi tanah di wilayah tersebut. (uby)