BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Media sosial kini dipenuhi dengan gambar animasi ala Studio Ghibli, hasil dari teknologi kecerdasan buatan (AI).
Fenomena ini terjadi setelah OpenAI meluncurkan GPT-4o, model AI terbaru yang diklaim mampu menghasilkan gambar. Dengan akurasi dan realisme tinggi, termasuk dalam gaya animasi khas Ghibli.
Studio Ghibli sendiri dikenal sebagai rumah produksi di balik film-film legendaris seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Howl’s Moving Castle.
Dengan kecanggihan AI terbaru ini, banyak pengguna yang bereksperimen menciptakan gambar bergaya Ghibli. Dan membagikannya di media sosial hingga viral.
CEO OpenAI, Sam Altman, ikut meramaikan tren ini dengan membagikan versi dirinya dalam gaya Ghibli di platform X (sebelumnya Twitter).
Ia bahkan mengubah foto profilnya menjadi avatar animasi AI. Unggahannya mendapat respons luas. Termasuk dari CEO X, Elon Musk, yang ikut membagikan gambar dirinya dalam nuansa animasi serupa.
Namun, di tengah popularitas tren ini, muncul perdebatan mengenai dampak AI terhadap industri kreatif.
Sebelumnya, lebih dari 400 tokoh Hollywood, termasuk Ben Stiller dan Paul McCartney, menandatangani petisi yang menentang penggunaan AI. Dalam seni tanpa kredit yang layak bagi pencipta aslinya.
OpenAI sendiri menyatakan komitmennya untuk terus memperbaiki kebijakan dalam penggunaan teknologi ini.
Sementara itu, Studio Ghibli memilih untuk tidak berkomentar mengenai tren ini.
Namun, salah satu pendirinya, Hayao Miyazaki, sejak lama menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap animasi berbasis AI.
Dalam wawancara tahun 2016, ia menyebut teknologi ini sebagai “penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri”. Dan menegaskan bahwa ia tidak akan pernah menggunakan AI dalam karyanya.
Terlepas dari kontroversinya, fenomena ini menunjukkan bahwa keajaiban Studio Ghibli masih begitu diminati. Kini dengan sentuhan teknologi digital yang semakin berkembang. (han)