www.pasjabar.com — Kegagalan Lazio melangkah ke semifinal Liga Europa 2024/2025 tak hanya menyakitkan bagi para penggemar Biancocelesti, tetapi juga membawa dampak besar bagi sepak bola Italia secara keseluruhan.
Lazio harus tersingkir lewat adu penalti setelah mengimbangi agregat 3-3 melawan wakil Norwegia, Bodo/Glimt, pada leg kedua perempat final.
Kekalahan dengan skor 2-3 dalam drama adu penalti di kandang sendiri menjadi pukulan telak.
Hal itu mengingat Lazio merupakan salah satu tim terbaik sepanjang fase grup.
Tidak Ada Wakil Serie A
Akibat tersingkirnya Lazio, tak ada satu pun wakil Serie A yang berhasil menembus babak semifinal Liga Europa musim ini.
Hal tersebut berdampak signifikan terhadap perolehan koefisien UEFA, yang akhirnya menggagalkan peluang Italia untuk mendapatkan jatah tambahan tiket Liga Champions musim depan.
Kini, Serie A kembali hanya mengantongi empat tiket ke Liga Champions, berbeda dari musim lalu yang mendapat lima jatah karena performa apik klub-klub Italia di kompetisi Eropa.
Dampak Langsung: Persaingan Makin Ketat dan AC Milan Jadi Korban
Kembalinya jatah Liga Champions Italia ke angka empat membuat kompetisi Serie A di papan atas semakin sengit.
Inter Milan dan Napoli yang berada di dua posisi teratas hampir pasti mengamankan dua slot tersebut.
Sisanya tinggal dua tiket yang kini menjadi rebutan sengit antara Atalanta, Juventus, Bologna, Lazio, hingga AS Roma dan Fiorentina yang masih berpeluang secara matematis.
Namun di sisi lain, AC Milan justru menjadi tim yang paling dirugikan oleh situasi ini. Saat ini, Rossoneri masih tercecer di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan koleksi 51 poin dari 32 laga.
Mereka tertinggal delapan poin dari Juventus yang berada di posisi keempat, batas terakhir zona Liga Champions.
Dengan hanya enam pertandingan tersisa, peluang Milan untuk menembus empat besar sangat kecil, kecuali terjadi keajaiban.
Andai Italia tetap mendapat jatah lima tim, peluang AC Milan lolos masih bisa dipertahankan.
Tapi kini, harapan itu nyaris pupus. Bahkan jika tak segera memperbaiki posisi, Rossoneri terancam tak tampil sama sekali di kompetisi Eropa musim depan—baik itu Liga Europa maupun Liga Konferensi.
Rossoneri dalam Tekanan: Tak Masuk Kompetisi Eropa Bisa Jadi Aib
Ketika status sebagai raja kedua Liga Champions disandang oleh AC Milan, kegagalan tampil di Eropa musim depan tentu menjadi ironi yang menyakitkan.
Klub yang punya sejarah panjang dan prestisius di Benua Biru kini menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu nihil kompetisi Eropa.
Di sisa musim, AC Milan akan menghadapi ujian berat.
Terdekat mereka akan berjumpa Atalanta yang tengah on fire di posisi ketiga.
Sesudahnya Inte Milan akan bertemu kembali dengan rival abadi di semifinal Coppa Italia.
Hasil-hasil itu akan sangat menentukan apakah Stefano Pioli dan anak asuhnya bisa menjaga gengsi klub atau harus menerima kenyataan pahit musim depan.