www.pasjabar.com — Laga panas Derby della Madonnina kembali memanas dalam semifinal leg kedua Coppa Italia 2024/2025. Bermain di Stadio San Siro, Kamis (24/4/2025) dini hari WIB, Inter Milan harus mengakui keunggulan rival sekota mereka, AC Milan, dengan skor telak 0-3. Anak asuh Simone Inzaghi harus tertunduk lesu kehilangan gelar juara.
Hasil ini membuat Rossoneri melaju ke final Coppa Italia yang akan digelar di Roma pada 15 Mei mendatang.
Luka Jovic menjadi bintang kemenangan Milan dengan dua gol, disusul satu gol dari Tijjani Reijnders.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi skuad Simone Inzaghi, yang sebelumnya tampil impresif di pentas Eropa.
Fabio Capello: Inzaghi Terlalu Sombong
Mantan pelatih legendaris AC Milan dan Timnas Italia, Fabio Capello, turut menyoroti laga ini.
Dalam kolom opininya di Gazzetta dello Sport, Capello tak segan melontarkan kritik tajam terhadap keputusan pelatih Inter, Simone Inzaghi.
Capello menyebut keputusan Inzaghi untuk merotasi pemain sebagai bentuk arogansi. Baginya, sebuah laga derby—terlebih di semifinal Coppa Italia—seharusnya diperlakukan seperti final, bukan ajang eksperimen.
“Saya melihat sedikit arogansi dalam pilihan Inzaghi,” tulis Capello. “Rotasi pemain di laga seperti derby adalah keputusan yang keliru. Seolah Coppa Italia tidak lagi penting bagi Inter.”
Masalah Mentalitas Inter Setelah Kalahkan Bayern
Selain taktik, Capello juga menyoroti aspek psikologis dalam tim Nerazzurri. Ia menilai kemenangan Inter atas Bayern Munchen di Liga Champions sebelumnya justru membuat para pemain kehilangan fokus dan motivasi.
“Inter tiba-tiba menghilang. Ini bukan soal kelelahan, tapi lebih pada kondisi mental. Kemenangan atas Bayern seharusnya jadi awal, bukan akhir,” ujar Capello.
Ia mengingatkan bahwa sebuah tim juara tidak boleh merasa cepat puas, terutama saat target besar masih ada di depan mata.
Kini, Inter Milan harus segera bangkit jika tak ingin pencapaian mereka di musim ini berakhir antiklimaks.
Kekalahan di Coppa Italia bisa menjadi refleksi penting bagi Inzaghi dan para pemain untuk kembali fokus di sisa kompetisi yang masih mereka ikuti.












