BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Pasundan atau MKN Unpas bekerja sama dengan Law Institute South Ural State University (SUSU), Rusia, menggelar presentasi hasil penelitian mahasiswa dalam ajang internasional bertajuk University Law Dialogues: Voice of The Youth, Jumat (25/4/2025).
Acara ini diselenggarakan secara daring melalui platform Google Meet.
Dalam forum bertema Law in Changing World tersebut, Dika Eka Yudistira dan Ira Anggraini mewakili MKN Unpas untuk memaparkan hasil penelitian tesis mereka di bawah bimbingan Irma Rachmawati S.H., M.H., Ph.D., dan Dr. Cece Suryana, S.H., M.M.
Selain itu, Fendi Pradana Saputra dari Fakultas Hukum Unpas juga turut tampil, membawakan hasil penelitian kerja sama dengan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), di bawah bimbingan Irma Rachmawati S.H., M.H., Ph.D., dan Dr. Poppy Setiawaty Nurisnaeni, S.Sos., M.Si.
Adapun rincian topik yang dipresentasikan adalah:
-
Dika Eka Yudistira, Universitas Pasundan, Indonesia
Latin Notary Role in Blockchain Land Registration -
Yesenia Savelyeva, South Ural State University (NRU), Russia
Barter for Bloggers: Issues and Perspectives -
Fendi Pradana Saputra, Universitas Pasundan, Indonesia
The Growing Nexus Between Public and Private Regimes in International Maritime Law -
Danil Korolyov, South Ural State University (NRU), Russia
Cybercrimes in Russia -
Ira Anggraini, Universitas Pasundan, Indonesia
Rethinking Lex Loci in Transnational Smart Contracting -
Lada Yeremeikina, Altai State University, Russia
Mission of the Constitution of the Russian Federation 1993 -
Yulia Korotkih dan Elizaveta Marker, Ural State Law University, Russia
“No body, no murder”: Decriminalization of Domestic Violence -
Ruzana Fazlieva, Ural State Law University, Russia
Surrogate Motherhood (Surrogacy): Problems of Establishing Parental and Child Rights -
Ekaterina Isaikina, Ural State Law University, Russia
Travelling for the Right to Die (Legal Regulation of Euthanasia in Russian and Foreign Criminal Law)
Selain mahasiswa Unpas, acara ini juga menghadirkan mahasiswa dari South Ural State University dan Ural State Law University, Rusia, serta Altai State University.
Topik lain yang dipresentasikan antara lain barter untuk blogger, cybercrime di Rusia, dekriminalisasi kekerasan domestik, masalah hukum terkait surrogacy. Hingga regulasi euthanasia dalam hukum pidana Rusia dan negara lain.
Total ada sembilan mahasiswa yang menjadi pembicara, dengan audiens mencapai sekitar 60 orang. Terdiri dari mahasiswa Indonesia, Malaysia, dan Rusia.
Dari sembilan pembicara, nantinya akan dipilih beberapa karya terbaik yang akan diterbitkan di jurnal internasional milik South Ural State University.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari pihak South Ural State University. Elizaveta A. Gromova, Doctor of Law sekaligus Deputy Director for the International Cooperation, professor di Department of Civil Law and Civil Procedure, SUSU, menyampaikan pujian kepada MKN Unpas.
“Dear Irma, thank you so much, it was amazing, you did great job and you have amazing students. I really wish we could cooperate more. Thank you so much,” ungkap Elizaveta.
Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa
Dalam wawancara terpisah, Irma Rachmawati, Ph.D., dosen pembimbing sekaligus moderator dalam acara ini, mengungkapkan bahwa kegiatan presentasi ini merupakan bentuk implementasi kerja sama antara Unpas, khususnya MKN, dengan South Ural State University.
“Kami memiliki letter of intent antara Universitas Pasundan, khususnya Magister Kenotariatan, dengan South Ural State University, Rusia. Salah satu bentuk kegiatannya adalah pertukaran mahasiswa dan dosen,” jelas Irma.
Menurutnya, acara ini menjadi langkah strategis untuk membudayakan riset di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa tidak hanya sekadar membuat penelitian untuk memenuhi syarat kelulusan S2, tetapi juga diarahkan agar hasil penelitiannya memiliki rekognisi nasional bahkan internasional,” katanya.
Irma menambahkan, kegiatan serupa direncanakan terus berlanjut.
Pada Mei 2025 mendatang, akan digelar forum internasional yang lebih luas dengan melibatkan negara-negara anggota BRICS. Seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, serta Indonesia.
Selain itu, akan dikembangkan program summer school yang melibatkan mahasiswa dari Indonesia, Rusia, dan India.
“Kami berharap, budaya riset di kalangan mahasiswa semakin kuat, seiring dengan upaya MKN Unpas untuk menuju akreditasi unggul,” pungkas Irma. (han)












