Bandung, www.pasjabar.com — Kinerja layanan Kereta Api (KA) Jarak Jauh dari wilayah PT KAI Daop 2 Bandung menunjukkan tren positif. Sepanjang Triwulan 1 Tahun 2025, jumlah penumpang yang menggunakan layanan ini mencapai 875.546 orang, atau naik sekitar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Triwulan 1 Tahun 2024, jumlah penumpang tercatat 783.743 orang.
Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menyatakan tren naik ini merupakan buah dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api yang terus meningkat.
“Subsidi PSO dari pemerintah berhasil menjaga keterjangkauan harga tiket tanpa mengorbankan kualitas layanan,” ujarnya.
Tiga Kereta Api Favorit di Daop 2 Bandung
Dalam periode yang sama, terdapat tiga KA Jarak Jauh bersubsidi yang menjadi favorit masyarakat. Ketiga KA tersebut adalah:
-
KA Cikuray (Garut – Pasarsenen PP)
-
KA Kahuripan (Kiaracondong – Blitar PP)
-
KA Kutojaya Selatan (Kiaracondong – Kutoarjo PP)
Tingginya minat penumpang terhadap ketiga kereta ini membuktikan bahwa subsidi PSO efektif dalam mendukung ketersediaan transportasi massal yang nyaman dan ekonomis.
Subsidi PSO Jaga Tarif Tetap Terjangkau
Program Public Service Obligation (PSO) adalah bentuk nyata dukungan pemerintah dalam menjaga harga tiket tetap terjangkau, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
Program ini memungkinkan PT KAI memberikan layanan berkualitas tanpa membebani penumpang dengan tarif tinggi.
“Kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat karena aspek kenyamanan, keamanan, ketepatan waktu, serta tarif yang bersahabat,” ungkap Kuswardojo.
KAI Daop 2 Bandung Terus Tingkatkan Pelayanan
PT KAI Daop 2 Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Beberapa langkah yang sudah dan sedang dilakukan antara lain peremajaan armada, peningkatan fasilitas stasiun, serta pengembangan inovasi digital dalam sistem pemesanan dan informasi perjalanan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan dukungan pemerintah. Kami optimistis tren peningkatan penumpang ini akan terus berlanjut di masa mendatang,” tutup Kuswardojo.