BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ribuan pensiunan PT Pos Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025) siang.
Mereka menuntut pembatalan kebijakan pemangkasan benefit atau hak-hak pensiun yang mulai diberlakukan pada 1 Mei 2025.
Massa aksi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini datang secara konvoi menggunakan sepeda motor.
Mengenakan seragam dan atribut pensiunan, mereka membawa spanduk, poster, dan pengeras suara. Untuk menyampaikan aspirasi di depan kantor pusat perusahaan tempat mereka pernah mengabdi.
Aksi tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung guna menjaga keamanan dan ketertiban.
Meski berlangsung damai, para peserta aksi menyuarakan kekecewaan mendalam. Terhadap keputusan manajemen yang dianggap semena-mena.
Banyak yang Terdampak
Koordinator aksi, Heri Purwadi, menjelaskan bahwa sedikitnya 22 ribu pensiunan terdampak oleh kebijakan ini.
Menurutnya, perusahaan telah memutuskan untuk memangkas sejumlah tunjangan penting bagi pensiunan. Seperti tunjangan pangan, tunjangan perbaikan penghasilan, iuran BPJS, dan sumbangan duka cita.
“Kami sangat kecewa. Manajemen telah memutuskan secara sepihak tanpa melibatkan perwakilan pensiunan. Mulai 1 Mei kemarin, hak-hak kami dikurangi secara drastis. Padahal tunjangan-tunjangan itu menjadi penopang utama kehidupan para pensiunan,” ujar Heri di sela-sela aksi.
Ia menilai, kondisi keuangan perusahaan yang diklaim tengah terpuruk tidak bisa dijadikan alasan untuk mengorbankan kesejahteraan pensiunan.
“Jika perusahaan sedang bermasalah, bukan berarti pensiunan yang jadi tumbal. Kami sudah mengabdi puluhan tahun dan berhak mendapat perlakuan yang layak. Jangan abaikan pengorbanan kami di masa lalu,” tegasnya.
Heri menambahkan, jika tuntutan mereka tidak direspons dalam waktu dekat, para pensiunan siap bermalam dan melakukan aksi lanjutan di depan kantor pusat PT Pos Indonesia.
“Kalau tidak ada itikad baik dari manajemen, kami akan tidur di sini. Ini bukan hanya soal uang, ini soal martabat pensiunan,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari jajaran direksi PT Pos Indonesia terkait aksi tersebut.
Para pensiunan berharap ada dialog terbuka yang dapat menghasilkan solusi adil bagi semua pihak. (uby)












