BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Lima tahun sebelum nama Jakarta dikenal dunia, tepatnya pada 21 Agustus 1522, sebuah peristiwa penting terjadi di pelabuhan Sunda Kalapa. Seorang kapten Portugis dari Malaka menandatangani perjanjian dengan Kerajaan Pajajaran. Peristiwa ini menjadi salah satu tonggak awal terbentuknya sejarah Jakarta, jauh sebelum era kolonial Batavia.
Apa sebenarnya yang terjadi pada masa itu? Bagaimana perjanjian antara dua kekuatan berbeda ini tercatat dalam dokumen kuno? Dan mengapa sejarah awal Jakarta tak sesederhana kisah penjajahan?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dikupas dalam Diskusi Buku #66 Temu Sejarah, yang mengangkat karya monumental The Earliest Portuguese Source for the History of Jakarta oleh A. Heuken. Diskusi ini akan dikupas oleh Bukhori Masruri, seorang pegiat sejarah yang akan menelusuri sumber-sumber primer seperti dokumen notaris dan peta abad ke-16.
Acara ini akan berlangsung:
Kamis, 22 Mei 2025
Pukul 20.00–21.30 WIB
Via Zoom (Gratis & Terbuka untuk Umum)
Diskusi ini menjadi ajakan untuk menyelam lebih dalam ke ingatan kolektif kota Jakarta—dari Sunda Kalapa, perjanjian dagang, hingga bayang-bayang kolonialisme. Melalui sumber Portugis yang jarang diungkap, kita diajak memahami bahwa sejarah Jakarta tidak hanya milik penjajah, tetapi juga jejak panjang diplomasi dan perlawanan lokal.
Pendaftaran melalui WhatsApp: 0895 3572 55688 Format: Daftar-Diskusi Buku #66-Nama-Domisili
Ikuti juga informasi terbaru melalui akun Instagram @temusejarah.
Temu Sejarah mengajak kamu menjelajahi kembali kisah-kisah yang nyaris terlupa. Sampai berjumpa Kamis malam nanti! (tiwi)












