BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru. Regan Vaughan resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Sosial usai menjalani Sidang Promosi Doktor pada Kamis, 22 Mei 2025, di ruang sidang lantai 6 Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Kota Bandung.
Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Bambang Heru P., M.S., dengan Promotor Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., serta Co-Promotor Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si.
Turut hadir sebagai penguji adalah Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si., dan Prof. Dr. Lia Muliawaty, M.Si.

Dalam disertasinya yang berjudul Pengaruh Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Kota Sukabumi, Regan menyoroti rendahnya kinerja pegawai.
Yang diduga dipengaruhi belum optimalnya penerapan reformasi birokrasi dan teknologi informasi.
Menggunakan metode explanatory survey dan analisis Structural Equation Modeling (SEM), Regan menemukan. Bahwa secara parsial reformasi birokrasi berpengaruh positif sebesar 0,58 dengan signifikansi 3,66 terhadap kinerja pegawai.
Sementara itu, teknologi informasi juga berpengaruh positif sebesar 0,68 dan signifikan sebesar 6,17. Secara simultan, kedua variabel tersebut menjelaskan 86% pengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Kota Sukabumi.
Hasil Novelty
Regan mengungkapkan bahwa penelitiannya melahirkan dua novelty atau kebaruan penting.
“Novelty pertama pada reformasi birokrasi adalah transparansi. Dinas Sosial di sana kurang dalam menyosialisasikan anggaran dan program ke masyarakat. Sehingga menimbulkan ketidakpercayaan publik. Dengan transparansi, masyarakat jadi tahu apa saja yang dilakukan dinas,” ujar Regan saat ditemui usai sidang.

Sementara novelty kedua muncul dari aspek teknologi informasi, yaitu personal branding.
“Selama ini kegiatan Dinas Sosial sebenarnya berjalan, tapi tidak terekspos. Maka saya munculkan personal branding agar kegiatan mereka bisa diketahui luas. Seperti halnya kebijakan gubernur yang cepat tersosialisasi lewat media sosial,” tambahnya.
Regan berharap penelitiannya bisa menjadi referensi bagi daerah lain, bahkan sudah mulai diterapkan di Dinas Sosial Kota Sukabumi.
Ia ingin agar 27 kabupaten/kota di Jawa Barat bisa mereplikasi model ini untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.
Motivasi
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64 dan yudisium sangat memuaskan, Regan tercatat sebagai lulusan doktor ke-288 dari Pascasarjana Unpas.

Menyampaikan refleksinya, Regan mengajak mahasiswa lain untuk lebih disiplin menyelesaikan studi.
“Saya lulus enam tahun, cukup lama. Harusnya lebih cepat lebih berkesan, bukan lebih lama lebih berkesan,” ungkapnya sembari tersenyum.
Ia juga menitipkan harapan kepada Pascasarjana Unpas agar lebih aktif memotivasi mahasiswa. Agar dapat lulus tepat waktu dan terus berkontribusi untuk kemajuan daerah. (han)












