WWW.PASJABAR.COM – Rider andalan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, kembali gagal menunjukkan performa maksimal dalam lanjutan MotoGP 2025.
Dalam balapan utama MotoGP Inggris yang digelar di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/5/2025), Bagnaia harus mengakhiri balapan lebih awal akibat insiden kecelakaan (crash) di lap keempat.
Balapan sempat dihentikan sementara setelah insiden yang melibatkan Alex Marquez dan Marc Marquez di awal lomba. Memaksa race director mengibarkan bendera merah akibat oli yang tercecer di lintasan.
Setelah restart, balapan dilanjutkan dalam 19 lap, namun nasib Bagnaia tak kunjung membaik.
Saat sedang tercecer di posisi ke-13, Bagnaia mengalami crash di sektor empat dan tidak dapat melanjutkan lomba.
Hasil ini memperpanjang catatan negatifnya dalam beberapa seri terakhir. Dan menambah tekanan dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2025.
Kondisi Sprint Race
Sebelumnya, pada Sprint Race hari Sabtu (24/5/2025), Francesco Bagnaia juga tampil mengecewakan dengan hanya finis di posisi keenam.
Ia kalah cepat dari rekan setim barunya, Marc Marquez, serta Alex Marquez dari tim satelit Ducati.
Bagnaia mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan merasakan sensasi pada bagian depan motor Ducati Desmosedici GP.
Padahal, pengereman keras di bagian depan menjadi kekuatan utama sang juara dunia dua kali tersebut dalam beberapa musim terakhir.
“Untuk pertama kalinya musim ini, saya tidak bisa membedakan apakah saya menggunakan ban lunak atau ban keras di depan. Rasanya sama saja saat mengendarai motor,” kata Bagnaia usai balapan.
Masalah utama Bagnaia adalah kesulitan berbelok dan melebar di tikungan. Ia pun terpaksa lebih mengandalkan ban belakang saat keluar tikungan. Yang membuat akselerasinya lemah dan tenaga motor cepat habis di akhir balapan.
Marc Marquez pun mengalami kendala serupa, namun mengaku bahwa solusinya bukan semata pada mesin. Melainkan pada adaptasi gaya membalap.
“Jika sudah mencoba banyak setelan dan masalah masih ada, berarti kita yang harus memperbaiki gaya balap,” ujar Marquez.
Dukungan
Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, juga memberikan dukungan kepada Francesco Bagnaia untuk kembali fokus dan percaya diri.
“Pecco harus berpikir bahwa dia adalah seorang juara dan jangan terlalu memikirkan masalah, tapi kendalikan masalah itu,” kata Tardozzi.
Meski menghadapi tantangan berat, Tardozzi menegaskan bahwa Bagnaia masih menjadi salah satu pembalap paling konsisten dan dominan dalam tiga musim terakhir.
Pada musim lalu, ia mencatatkan 11 kemenangan dari 20 balapan meski gagal meraih gelar juara dunia.
Kini, Ducati harus segera mencari solusi teknis agar motor Desmosedici GP kembali kompetitif.
Ancaman dari pabrikan lain pun semakin nyata, terutama dari Yamaha dan Honda.
Fabio Quartararo dari tim Yamaha bahkan sukses mencetak hattrick pole position musim ini. Dan tampil impresif di Silverstone dengan memimpin balapan sebelum akhirnya disalip.
Sementara itu, Bagnaia mengaku frustrasi dengan performa motornya sepanjang sprint race dan race utama.
“Saya memulai dengan baik, bahkan sempat menyalip Fabio Quartararo. Tapi setelah empat lap, ban belakang cepat habis. Motor saya juga tidak membantu saat berbelok. Setiap masuk tikungan, saya tidak berada di jalur yang benar,” jelasnya.
Menurutnya, Sirkuit Silverstone memang menjadi tantangan tersendiri karena sangat menguras ban. Jika masalah belokan tidak segera diatasi, situasi bisa makin memburuk di seri-seri mendatang.
Dengan hasil buruk di MotoGP Inggris, posisi Bagnaia di klasemen semakin terancam. Ia harus segera menemukan solusi. Agar bisa kembali bersaing di papan atas dan menjaga asa mempertahankan gelar juara dunia. (han)












