Bandung, www.pasjabar.com — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Maruarar Sirait, kembali menunjukkan ketegasannya saat meninjau progres program renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Bandung.
Dalam kunjungan ke Gang Mukalmi, Jalan Sudirman, ia menegur langsung Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa 2.
Pria yang akrab disapa Bang Ara ini terlihat kesal setelah mengetahui kepala balai tersebut berpura-pura mengetahui kondisi lapangan, padahal tidak pernah turun langsung melihat rumah warga penerima bantuan.
Di hadapan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Wakil Wali Kota, serta jajaran pejabat Pemerintah Kota Bandung, Maruarar menegaskan bahwa program ini harus berpihak pada rakyat kecil dan benar-benar tepat sasaran.
“Kalau tidak pernah ke lapangan, jangan sok tahu. Kita harus pastikan rakyat yang benar-benar membutuhkan yang mendapatkan bantuan,” tegas Maruarar.
Tegas dan Blak-blakan: Pemerintah Harus Hadir untuk Rakyat Miskin
Dalam momen kunjungan tersebut, Maruarar Sirait tidak hanya memberi peringatan kepada pejabat pusat, tapi juga memberikan pesan keras kepada pejabat daerah.
Ia meminta semua pihak terlibat secara aktif dan tidak hanya mengandalkan laporan di atas meja.
Ara juga menegaskan bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus memiliki empati terhadap kondisi masyarakat miskin.
Program Bebenah Kampung dan Rutilahu menurutnya adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah-tengah rakyat kecil.
“Jangan ada pejabat yang main-main dalam program ini. Ini tentang hidup rakyat. Jangan salah sasaran!” ujarnya penuh tekanan.
Tantang Wali Kota Bandung Renovasi 100 Rumah dalam Sebulan
Tak hanya menegur, Maruarar juga memberikan tantangan kepada Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan jajarannya untuk merealisasikan renovasi minimal 100 rumah tidak layak huni dalam waktu satu bulan.
Tantangan tersebut merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan masalah permukiman warga. Ia meminta Pemkot Bandung menunjukkan kinerja konkret, bukan hanya wacana dan rapat-rapat formal.
Program Rutilahu sendiri menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang berupaya memperbaiki kualitas hidup warga dengan menyediakan hunian yang sehat dan layak.












