Bandung, www.pasjabar.com — Aksi solidaritas untuk Palestina kembali menggema di Kota Bandung. Bertempat di Monumen Solidaritas Asia-Afrika, Jalan Asia Afrika, sekelompok seniman dan aktivis menggelar aksi damai bertajuk “Bebaskan Palestina”, Senin (9/6/2025).
Salah satu yang menarik perhatian publik adalah kehadiran Wanggie, seniman pantomim asal Bandung, yang tampil membawakan pertunjukan diam penuh makna sebagai bentuk empati terhadap penderitaan warga Gaza.
Tuntut Pembebasan Aktivis Freedom Flotilla
Dalam aksinya, massa menuntut pembebasan 12 aktivis kemanusiaan Freedom Flotilla’s Madleen yang ditangkap oleh pasukan keamanan Israel.
Aktivis tersebut merupakan bagian dari misi kemanusiaan internasional yang hendak mengirimkan bantuan ke Gaza melalui jalur laut. Penangkapan mereka dikecam oleh berbagai pihak karena dinilai melanggar prinsip kemanusiaan dan hak internasional.
Aksi ini menjadi bagian dari gerakan global untuk menekan Israel agar menghentikan penahanan terhadap aktivis kemanusiaan yang hanya ingin menyampaikan bantuan kepada warga sipil yang terdampak konflik.
Desak Penghentian Genosida dan Buka Blokade Gaza
Massa juga menyuarakan desakan agar genosida terhadap warga Palestina di Gaza dihentikan segera. Mereka menuntut komunitas internasional dan lembaga dunia seperti PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap agresi militer Israel yang terus menelan korban jiwa, terutama dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Tak hanya itu, massa mendesak dibukanya blokade bantuan kemanusiaan yang selama ini membuat warga Gaza sulit mendapatkan akses terhadap makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Seniman Turut Bersuara: Ekspresi Diam yang Menggetarkan
Kehadiran Wanggie sebagai seniman pantomim dalam aksi ini menjadi simbol bahwa solidaritas bisa disuarakan lewat berbagai cara. Lewat gerakan tanpa kata, Wanggie menampilkan adegan-adegan yang menggambarkan penderitaan warga sipil Palestina.
Pertunjukan tersebut menarik perhatian pengunjung dan pengguna jalan, sekaligus menjadi sarana refleksi atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung.
Aksi ini juga diisi dengan doa bersama, pembacaan puisi, dan penggalangan donasi untuk Palestina. Kehadiran kelompok Mujahidah Sahabat Palestina memperkuat pesan bahwa perjuangan kemanusiaan tidak mengenal batas agama maupun profesi. (Eci)












