BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan hasil kajian terbaru terhadap jalur patahan aktif Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Padalarang hingga Jatinangor.
Jalur sesar tersebut berpotensi menimbulkan gempa bumi besar dengan kekuatan magnitudo 6 hingga 7 skala Richter.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa kajian ini dilakukan. Untuk mengevaluasi tingkat bahaya gempa yang mengancam kawasan di sepanjang jalur sesar.
Menurutnya, jika aktivitas sesar ini disimulasikan, dampaknya dapat sangat signifikan terhadap wilayah Bandung Raya yang berada di sekitarnya.
“Dari hasil kajian, terdapat sekitar 15 kecamatan yang masuk dalam zona merah. Atau wilayah dengan risiko tinggi terhadap gempa bumi,” ungkap Wafid dalam keterangannya.
Zona Merah
Di Kota Bandung, kecamatan yang termasuk zona merah. Antara lain Cibiru, Ujungberung, Gedebage, Arcamanik, Regol, Buahbatu, Kiaracondong, dan Lengkong.
Sementara di wilayah Kabupaten Bandung, Kecamatan Cilengkrang dan Cimenyan juga teridentifikasi berada di zona rawan.
Wafid menambahkan, pihaknya melakukan dua pendekatan kajian, yakni metode Building Seismic Hazard Assessment (BSHA). Dan pendekatan deterministik khusus untuk menganalisis potensi gempa dari aktivitas Sesar Lembang.
Selain itu, Badan Geologi saat ini aktif memantau empat titik lokasi di sepanjang sesar. Serta menggencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.
Langkah ini dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga ke tingkat desa. Sebagai upaya antisipatif jika terjadi pergerakan lempeng yang signifikan.
“Kami berkomitmen terus memantau dan menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat. Agar mereka dapat lebih siap menghadapi potensi bencana,” ujar Wafid.
Sesar Lembang merupakan salah satu jalur patahan aktif di Pulau Jawa bagian barat yang kerap menjadi perhatian karena dekat dengan wilayah padat penduduk.
Kesiapsiagaan masyarakat, tata ruang yang memperhatikan mitigasi bencana, serta penguatan bangunan tahan gempa menjadi langkah penting. Dalam menekan dampak yang ditimbulkan jika terjadi gempa besar. (ave)












