BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kota Bandung kembali menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia, melampaui Jakarta yang selama ini dikenal sebagai simbol kemacetan ibu kota.
Penilaian tersebut tidak hanya datang dari dalam negeri. Tetapi juga diperkuat oleh laporan-laporan internasional yang menempatkan Bandung dalam daftar kota paling macet di dunia.
Data dari GoodStat menunjukkan, rata-rata waktu tempuh kendaraan di Kota Bandung mencapai 32 menit 37 detik per 10 kilometer. Dengan tingkat kemacetan sebesar 48 persen.
Sementara itu, TomTom Traffic Index mencatat Bandung sebagai kota termacet ke-12 di dunia. Salah satu faktor utama yang memicu kondisi ini adalah tingginya kepemilikan kendaraan pribadi.
Berdasarkan data pajak kendaraan bermotor, jumlah kendaraan pribadi di Bandung mencapai hampir 2,5 juta unit. Mendekati jumlah penduduk kota yang berada di angka 2,6 juta jiwa.
Tanggapan
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tak tinggal diam. Berbagai upaya tengah digencarkan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, menyampaikan bahwa dalam jangka pendek pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik persimpangan yang menjadi pusat kepadatan.
“Untuk jangka pendek, kami akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa simpang yang menjadi titik kemacetan. Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar upaya ini bisa segera diimplementasikan,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti flyover juga sedang dilakukan, salah satunya di kawasan Andir. Namun, proses konstruksi yang belum rampung justru memicu kemacetan baru.
Seorang warga bernama Jaenal menyampaikan bahwa kondisi jalan di Bandung saat ini tidak mampu mengimbangi jumlah kendaraan yang terus bertambah.
“Jalan sempit, mobil banyak, pembangunan flyover juga belum selesai. Macet terus, apalagi pagi dan sore,” keluhnya.
Untuk solusi jangka panjang, Pemprov Jabar mengembangkan sistem angkutan massal. Seperti Metro Jabar Trans guna mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mulai beralih ke moda transportasi public. Demi mendukung pengurangan kemacetan dan menjaga kelancaran lalu lintas kota.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat mengembalikan kelancaran arus lalu lintas Kota Bandung sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya. (uby)












