BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Paguyuban Pasundan kembali meneguhkan eksistensinya sebagai organisasi budaya Sunda tertua dan terbesar dengan melantik Dewan Pangaping dan Pengurus Cabang se-Jawa Barat dan Banten untuk masa bakti 2025–2030.
Acara bertajuk Ngistrenan/Istrenan ini digelar secara hybrid di Aula Mandala Saba Dr. Djoendjoenan, Gedung C lantai 5, Jalan Sumatera No. 41, Bandung, pada Rabu (25/6/2025).
Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si., didampingi Sekretaris Jenderal Prof. Dr. H. Dedi Hadian, M.M.
Serta dihadiri jajaran Dewan Pangaping dan para pengurus cabang dari 14 kota/kabupaten di dua provinsi. Dan tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut, baik di ruangan maupun via zoom.
Pengurus Baru, Tantangan Baru
Pelantikan ini menandai berakhirnya masa kepengurusan periode 2020–2025. Dalam pidatonya, Prof. Didi Turmudzi menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para pengurus sebelumnya atas dedikasi dan perjuangan membesarkan organisasi.
Ia menekankan pentingnya semangat baru, terutama dalam menjaga bahasa dan etika Sunda di tengah tantangan zaman.
“Kita harus bangga menjadi orang Sunda. Jaga bahasa Sunda, karena sekarang ini kita sedang krisis dalam penggunaannya. Jangan sampai hilang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya nilai etika dan akhlak sebagai jati diri urang Sunda. Ia berharap para pengurus baru menjadi pionir pembangunan di daerahnya masing-masing. Baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, hingga pemberantasan korupsi dan narkoba.

“Saya harap anak cucu kita kelak tidak menjadi pelaku korupsi dan narkoba yang bisa menghancurkan diri, keluarga, bahkan negara,” tegasnya.
Susunan Pengurus Cabang Resmi 2025–2030
Pembacaan Surat Keputusan Nomor: 124 d.k 138/PTS.PB.PP/C/2/2025 menjadi momen penting yang mengesahkan nama-nama pengurus cabang untuk masa bakti 2025–2030. Berikut sebagian dari susunan pengurus yang dilantik:
- Kabupaten Bandung Barat
- Ketua: H. Ernawan Natasaputra
- Sekretaris: Cep Miftah Khoerudin, S.Pd., M.Pd.
- Kabupaten Sumedang
- Ketua: Apip Hadi Susanto, M.M.
- Sekretaris: Hj. Cucu Sumirah, S.E.
- Kabupaten Garut
- Ketua: Mokhamad Ganjar Nurkoyim, S.Pd., M.Pd.
- Sekretaris: Tanto Sudianto Reza, S.E.
- Kabupaten Pangandaran
- Ketua: Surman
- Sekretaris: Wawa Awaludin
- Kota Tasikmalaya
- Ketua: Dr. H. Yonandi, S.Si., M.T.
- Sekretaris: Sutrisno, S.Pd., M.M.
- Kota Banjar
- Ketua: Asep Edi Junaedi, S.P., M.Pd.
- Sekretaris: Megi Indrawati, S.Pd.
- Kota Depok
- Ketua: Drs. H. Rd. Gandara Budiana
- Sekretaris: Syandi Syamsulrizal, S.E., M.Si.
- Kabupaten Lebak
- Ketua: Drs. Taufiq Bunyamin, M.Si.
- Sekretaris: Endang Mulyawan, S.Sos., M.M., M.Si., M.Pd.
- Kabupaten Pandeglang
- Ketua: Drs. H. Jaenudin, M.Pd.
- Sekretaris: Eka Setiadi, M.Pd.
- Kabupaten Tangerang
- Ketua: Dr. Nur Azis, S.E., S.H., M.M.
- Sekretaris: Usman Sukmawan
- Kabupaten Serang
- Ketua: Saepudin, S.Pd., M.M.
- Sekretaris: Suhadi, S.Kom
- Kota Tangerang
- Ketua: Dr. H. Jamaludin, M.Pd.
- Sekretaris: Olih Hidayat, M.Pd.
- Kota Serang
- Ketua: Drs. H. A. Hasan Anshori, M.Si.
- Sekretaris: Badrudin, S.E., M.M.
- Kota Cilegon
- Ketua: H. Huluful Fahmi, M.A.P.
- Sekretaris: Arif Rachman Elchair, S.E.
Daftar lengkap susunan pengurus lainnya dapat ditemukan dalam lampiran keputusan resmi yang ditetapkan di Bandung, Juni 2025.
Pesan Tegas Ketua Umum: Jadi Pionir Etika dan Akhlak Sunda
Dalam wawancaranya seusai pelantikan, Prof. Didi menyatakan bahwa pelantikan ini merupakan mandat yang wajib sesuai anggaran dasar Paguyuban Pasundan.

Ia menegaskan bahwa pengurus baru harus mampu menjadi pionir pembangunan karakter. Terutama dalam merespons krisis nilai-nilai sosial budaya saat ini.
“Tantangan ke depan berat, terutama dalam pendidikan dan akhlak. Maka, staf pengurus harus dekat dengan pejabat dan pemerintah di daerah. Agar bisa bersinergi membangun masyarakat masing-masing,” kata Prof. Didi.
Ia juga berharap para pengurus tidak hanya menjalankan administrasi organisasi. Tetapi turut berkontribusi dalam pelestarian nilai Sunda dan menjadikannya kekuatan moral dalam kehidupan masyarakat.
“Kami ingin para pengurus di daerah menjadi pemimpin yang memberi manfaat nyata bagi lingkungannya, bukan hanya nama di atas kertas,” tambahnya.
Simbol Konsolidasi dan Pergerakan Budaya
Pelantikan ini bukan sekadar pergantian nama dan jabatan. Ini adalah bentuk konsolidasi besar Paguyuban Pasundan untuk menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang semakin kompleks.
Dengan tetap berpijak pada nilai Sunda dan nilai agama, Paguyuban Pasundan ingin terus menegaskan kiprahnya. Sebagai wadah penguatan jati diri masyarakat Sunda di era globalisasi. (han)












