BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Sosial dan Seni (FISS) Universitas Pasundan (Unpas), Ir. Yayat Ahmad Hidayat, M.Sn., menegaskan bahwa belajar musik di perguruan tinggi memberikan pengalaman yang jauh lebih komprehensif dibandingkan dengan kursus atau les musik konvensional.
Menurutnya, tempat les musik umumnya bersifat praktis dan segmentif, hanya berfokus pada penguasaan keterampilan teknis. Seperti memainkan lagu tertentu dengan instrumen tertentu dalam waktu terbatas.
“Kalau di tempat les, bagaimana seseorang bisa memainkan lagu A dengan gitar atau lagu B dengan drum. Lebih pada kemampuan praktis dan waktunya juga terbatas,” ujar Yayat, dilansir dari unpas.ac.id.
Sementara itu, dalam perkuliahan musik jenjang S1, mahasiswa tidak hanya dituntut mahir memainkan instrument. Tetapi juga dibekali kemampuan konseptual dan kreatif dalam menciptakan karya.
Prosesnya dimulai dari penggalian ide, analisis permasalahan artistik. Hingga penyajian karya secara profesional, baik secara vokal maupun instrumental.
“Mahasiswa dituntut memahami bagaimana menyajikan karya musik secara tepat, baik melalui instrumen maupun vokal. Ini tentu melampaui apa yang bisa didapatkan di tempat les,” tambahnya.
Yayat juga menyoroti pentingnya aspek ekonomi dan manajerial dalam pendidikan musik di kampus. Mahasiswa diarahkan untuk berpikir kritis dan analitis agar karya mereka tidak hanya berkualitas secara artistik, tetapi juga memiliki nilai jual.
“Orang tua pasti berharap bakat musikal anaknya bisa dikonversi menjadi uang. Di kampus, kita juga belajar tentang manajemen, ekonomi, hingga etika bisnis musik. Itu semua tidak didapat di tempat les,” jelasnya.
Lebih jauh, Yayat menekankan pentingnya riset dan pendekatan ilmiah dalam pengembangan karya musik. Mahasiswa diajak mengevaluasi karya mereka secara objektif, termasuk memahami alasan di balik kegagalan sebuah karya di pasaran.
“Misalnya kenapa karya musik saya tidak laku? Nah, itu harus diteliti dan ditelaah secara akademik. Di tempat les, hal seperti ini tidak bisa didapatkan,” pungkasnya. (han)












