WWW.PASJABAR.COM – Film terbaru dari franchise dinosaurus legendaris, Jurassic World: Rebirth, resmi tayang di bioskop Indonesia pada Rabu, (2/7/2025).
Film yang disutradarai Gareth Edwards ini langsung mencetak rekor, dengan meraih 364.361 penonton pada hari pertama penayangan—jumlah tertinggi sepanjang 2025 sejauh ini.
Data dari Cinepoint menunjukkan, pencapaian tersebut berhasil menggeser posisi Final Destination: Bloodlines, yang sebelumnya memegang rekor dengan 274.968 penonton saat debut.
Antusiasme tinggi ini menunjukkan bahwa dinosaurus masih menjadi magnet kuat di kalangan penonton Indonesia.
Sinopsis Singkat
Berlatar waktu lima tahun setelah peristiwa Jurassic World Dominion, film berdurasi 134 menit ini mengisahkan misi Zora Bennett (Scarlett Johansson).
Seorang agen operasi rahasia, dalam mengekstrak DNA dari tiga dinosaurus terbesar yang tersisa di lingkungan tropis terpencil.
DNA tersebut diyakini mengandung kunci untuk mengembangkan obat revolusioner.
Namun, misi yang dipimpinnya berubah drastis setelah timnya bersinggungan dengan keluarga sipil yang kapalnya karam akibat serangan dinosaurus.
Mereka pun terdampar di sebuah pulau rahasia bekas fasilitas penelitian Jurassic Park, yang kini dihuni oleh spesies dinosaurus hasil mutasi mengerikan.
Pemain Bertabur Bintang
Film ini menampilkan jajaran aktor papan atas:
- Scarlett Johansson sebagai Zora Bennett
- Mahershala Ali sebagai kapten kapal Duncan Kincaid
- Jonathan Bailey sebagai Dr. Henry Loomis
- Rupert Friend, Luna Blaise, dan Manuel Garcia-Rulfo turut memperkuat jajaran pemain utama.
Chemistry dan penampilan Mahershala Ali serta Jonathan Bailey disebut sebagai salah satu nilai plus film ini, terutama dalam membangun sisi emosional dan kedalaman karakter.
Visual Spektakuler, Cerita Biasa Saja
Disutradarai oleh Gareth Edwards (Godzilla 2014, Rogue One), Jurassic World: Rebirth mendapat pujian atas kualitas visualnya. Terutama dalam adegan malam yang dipenuhi ketegangan.
Namun, secara keseluruhan, cerita film ini dinilai tidak menawarkan banyak hal baru.
Meski ditulis oleh David Koepp—penulis Jurassic Park pertama—naskah Rebirth dianggap terlalu bermain aman dan mengandalkan nostalgia, tanpa menjelajahi kemungkinan narasi yang lebih berani.
“Film ini terasa seperti pengulangan, lebih sebagai perpanjangan napas dari waralaba yang sudah lelah, bukan sebuah kebangkitan,” tulis seorang kritikus dalam ulasan Rotten Tomatoes.
Film ini mendapatkan skor 53% dari kritikus di Rotten Tomatoes, dan rating 2,9 dari 5 di Letterboxd. Sebagian besar komentar menyebut alur cerita dangkal, karakter kurang berkembang, dan terlalu mengandalkan referensi ke film-film sebelumnya.
Peta Skor Film Jurassic Universe (Forbes)
- Jurassic Park (1993): 91% kritikus / 91% penonton
- Jurassic World (2015): 72% / 78%
- The Lost World (1997): 56% / 52%
- Jurassic World Rebirth (2025): 53% / 74%
- Jurassic Park 3 (2001): 49% / 36%
- Fallen Kingdom (2018): 47% / 48%
- Dominion (2022): 29% / 77%
Waralaba yang Ikonik, Tapi Butuh Napas Baru
Meski mendapat banyak kritik, Jurassic World: Rebirth tetap membuktikan bahwa daya tarik dinosaurus belum punah. Kesuksesan hari pertama menunjukkan fanbase yang loyal dan rasa ingin tahu publik terhadap kelanjutan cerita dunia Jurassic.
Ekspektasi publik sempat tinggi karena Edwards dikenal piawai dalam menangani film bertema monster, namun banyak pihak menilai kekuatan teknis tidak mampu menyelamatkan naskah yang lemah.
Film Jurassic World: Rebirth kini sedang tayang di bioskop seluruh Indonesia. Bagi pecinta aksi, CGI spektakuler, dan suasana nostalgia khas dunia Jurassic, film ini tetap layak jadi tontonan layar lebar di pertengahan tahun. (han)










