www.pasjabar.com — Nasib PSBS Biak di Liga 1 2025/2026 kian memprihatinkan. Setelah dihantam eksodus pemain dan ketidakpastian manajemen, kini klub asal Papua tersebut mendapat kabar buruk dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, secara tegas menyatakan bahwa PSBS tidak diperkenankan bermarkas di Bandung, meskipun klub itu sebelumnya berencana menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai homebase.
Pernyataan ini disampaikan Ferry dalam konferensi pers pada Kamis (3/7), namun ia enggan mengungkap secara rinci alasan larangan tersebut.
“Biak dalam pemberitaan katanya mau main di kandang Persib, ya kita larang,” ujarnya.
PSBS Awalnya Berencana Gunakan Stadion Si Jalak Harupat
Dalam rencana awalnya, PSBS Biak mengajukan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Bandung untuk menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai markas musim depan.
Mereka bahkan telah menjajaki tempat latihan di Lapangan Sidolig, yang juga berlokasi di Bandung.
Namun PT LIB mengarahkan agar PSBS mencari lokasi markas di luar Bandung.
“Kami minta untuk cari tempat di luar Bandung. Sarannya di Jawa selain Bandung, seperti Bantul, Gresik, atau Lamongan,” kata Ferry.
Ferry menyebut bahwa saat ini hanya ada dua klub yang belum memiliki stadion tetap untuk musim 2025/2026, yakni Dewa United dan PSBS Biak.
Dewa sudah menetapkan Banten International Stadium sebagai kandang mereka, sementara PSBS masih harus mencari alternatif baru.
Alasan Larangan Masih Dirahasiakan, Akan Diungkap 7 Juli
Meski ditanya berkali-kali oleh media, Ferry Paulus belum mau membuka alasan di balik larangan PSBS bermain di Bandung.
Ia menyebut bahwa informasi tersebut masih bersifat internal dan akan diumumkan secara resmi setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB pada 7 Juli 2025.
“Ya, itu [alasan PSBS dilarang bermarkas di Bandung] adalah ada rahasia. Nanti akan kami sampaikan di tanggal tujuh Juli,” ujar mantan Presiden Klub Persija Jakarta ini.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi luas di kalangan publik dan media, mengingat sebelumnya PSBS juga dilaporkan mengalami kekacauan internal setelah Presiden Klub Yan Mandenas mengundurkan diri dari pengelolaan tim.
Masa Depan Makin Suram
Larangan dari PT LIB menambah daftar panjang persoalan yang kini menghimpit PSBS Biak.
Setelah ditinggalkan para pemain bintang seperti Todd Ferre dan Jeam Kelly Sroyer yang hijrah ke Persipura, dan ditinggal sang presiden klub, kini mereka harus berpacu dengan waktu untuk mencari homebase baru sebelum Liga 1 dimulai.
Sementara itu, kondisi internal PSBS juga belum menunjukkan tanda-tanda stabil. Dengan manajemen yang masih belum jelas dan infrastruktur yang belum memadai, langkah Laskar Badai Pasifik untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola nasional kian berat.











