# kebun binatang bandung kisruh
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) menepis pemberitaan adanya dualisme kepemimpinan dalam pengelolaan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo).
Ketua YMT, John Sumampauw, menegaskan bahwa saat ini pengelolaan lembaga konservasi tersebut berada di bawah satu kendali yang sah dan telah diakui oleh pemerintah.
“Tidak ada dualisme dalam pengelolaan Bandung Zoo. YMT adalah pengelola resmi dan sah berdasarkan akta yang berlaku dan telah diakui oleh instansi terkait, termasuk Kejaksaan dan Pemerintah Kota Bandung,” ujar John dalam konferensi pers, Kamis (4/7/2025).
Isu Kepemimpinan Ganda Dinilai Menyesatkan
Menurut John, isu dualisme yang beredar sejak 2022 merupakan upaya segelintir pihak yang ingin mengambil alih lahan dan pengelolaan Bandung Zoo secara tidak sah.
Mereka bahkan disebut telah memalsukan dokumen akta yayasan demi mendapatkan legitimasi yang sebenarnya tidak pernah diakui pemerintah.
“Saat salah satu pendiri meninggal, ada pihak yang mencoba mengganti struktur yayasan secara sepihak. Ini menyesatkan dan bertentangan dengan hukum,” tambahnya.
YMT Didukung Pemerintah dan Kejaksaan
Sejak Maret 2025, Kejaksaan dan Pemkot Bandung telah menyerahkan tanggung jawab pengelolaan Bandung Zoo kepada YMT secara resmi.
Aset dan barang bukti pun dititipkan kepada YMT sebagai pengelola sah. Tak hanya itu, YMT juga telah memberikan mampu membayar pajak hingga Rp1 miliar dalam kurun waktu dua bulan sebagai bentuk komitmennya memperbaiki manajemen.
“Kami tidak hanya berbicara legalitas, tapi juga kontribusi nyata terhadap pembangunan dan konservasi lingkungan,” kata Keni Sultan, Sekretaris YMT.
Fokus pada Kesejahteraan Satwa
YMT menggandeng Taman Safari Indonesia untuk membantu pemulihan dan perbaikan pengelolaan satwa.
Kenny, Kepala Konservasi yang ditunjuk dari Taman Safari, mengatakan bahwa sejak 21 Maret 2025 berbagai pembenahan telah dilakukan, termasuk screening kesehatan satwa, pengayaan kandang, dan sistem pelaporan kematian serta kelahiran satwa ke BKSDA.
“Kami transparan. Semua kematian satwa terdokumentasi dan dilaporkan. Sekarang Bandung Zoo sudah jauh lebih baik,” ujarnya.
Dukungan Publik Diharapkan
Humas Bandung Zoo, Ully Rangkuti, berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh isu dualisme dan tetap mendukung upaya perbaikan yang sedang berlangsung.
“Ini bukan soal perebutan, tapi tentang keberlangsungan satwa dan lembaga konservasi. Mari dukung Bandung Zoo menjadi kebun binatang kebanggaan Kota Bandung,” tutupnya. (tie)
# kebun binatang bandung kisruh












