BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pasundan (Unpas), dr. Anton Haryanto, Sp.PD., mengingatkan masyarakat akan pentingnya mewaspadai peningkatan kasus batuk dan pilek yang belakangan ini marak terjadi.
Menurutnya, perubahan cuaca yang tidak menentu, polusi udara, serta menurunnya daya tahan tubuh menjadi kombinasi utama penyebab dua penyakit musiman tersebut.
Menurut dr. Anton, batuk dan pilek kerap dianggap penyakit ringan oleh sebagian besar masyarakat. Namun, di balik gejalanya yang umum, kedua penyakit ini bisa memiliki penyebab yang lebih kompleks.
“Batuk dan pilek memang seringkali dianggap sepele, tapi penyebabnya bisa sangat kompleks. Mulai dari cuaca yang dingin, kualitas udara yang buruk, hingga kebiasaan kurang tidur dapat memperburuk kondisi ini,” ujarnya, dilansir dari unpas.ac.id.
Ia menambahkan, bila batuk dan pilek tidak kunjung membaik dalam tiga hari. Meskipun sudah mengonsumsi obat, maka masyarakat perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
“Jika dalam tiga hari belum membaik, perlu segera diperiksa. Apalagi bila disertai gejala seperti demam tinggi, batuk berdahak, berdarah, atau bahkan sesak napas,” tegasnya.
Disiplin Protokol Kesehatan
Untuk mencegah penularan, dr. Anton menyarankan masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan sederhana. Seperti memakai masker, menutup mulut saat batuk, dan tidak membuang dahak sembarangan.
“Kebiasaan kecil ini sangat penting, terutama di lingkungan padat seperti rumah dan kantor,” katanya.
Dalam hal pemulihan, dr. Anton menekankan pentingnya istirahat yang cukup, pola makan yang seimbang, serta asupan cairan yang memadai.
“Tubuh butuh tenaga untuk melawan infeksi. Jadi, jangan disepelekan pentingnya tidur dan makan bergizi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun penanganan batuk dan pilek secara umum serupa untuk semua kelompok usia, anak-anak dan lansia tetap memerlukan perhatian khusus. Karena sistem imunnya cenderung lebih rentan.
Sebagai tambahan, dr. Anton menyarankan konsumsi makanan bergizi dan minuman hangat. Seperti sup atau teh jahe untuk membantu meredakan gejala.
“Makanan bergizi mempercepat pemulihan, dan minuman hangat bisa melegakan tenggorokan,” pungkasnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan gaya hidup sehat. Terutama saat musim pancaroba seperti sekarang ini. Guna mencegah timbulnya penyakit musiman yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. (han)












