CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS tak hanya menjadi momen penting bagi siswa di sekolah umum, tetapi juga bagi anak-anak berkebutuhan khusus seperti yang terlihat di Sekolah Luar Biasa atau SLB Citeureup, Kota Cimahi, pada Senin (14/7/2025).
Kegiatan MPLS di SLB Citeureup ini berlangsung dengan penuh semangat dan suasana yang menyenangkan.
Sebanyak 284 siswa dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti hari pertama MPLS di sekolah tersebut.
Para siswa yang memiliki kebutuhan khusus ini didampingi langsung oleh orang tua mereka. Menciptakan suasana hangat dan suportif di lingkungan sekolah.
Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Saryadi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan. Bahwa pelaksanaan MPLS di sekolah luar biasa harus bebas dari praktik yang tidak mendidik atau membebani siswa.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang ramah dan menyenangkan agar para siswa merasa nyaman dalam proses adaptasi.
“MPLS ini harus benar-benar diarahkan pada kegiatan yang positif. Anak-anak harus disambut dengan semangat dan dibuat merasa senang berada di sekolah,” ujarnya.
Guru-guru di SLB Citeureup sendiri tampak aktif melakukan pendekatan personal kepada siswa. Mereka memperkenalkan ruang kelas, fasilitas sekolah, serta melakukan kegiatan ringan dan interaktif. Guna membangun kepercayaan diri siswa sejak awal masuk sekolah.
Salah satu calon orang tua murid, Sovy, mengungkapkan harapannya agar kualitas pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus bisa setara dengan anak-anak di sekolah umum.
“Saya berharap anak saya bisa mendapat pendidikan yang tidak hanya layak, tetapi juga bermakna. Anak-anak kami juga punya hak yang sama untuk tumbuh dan belajar dengan baik,” ucapnya.
SLB Citeureup Cimahi menjadi contoh bagaimana pendekatan inklusif dan penuh kasih dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Di tengah beragamnya kebutuhan siswa, para guru berkomitmen menjadikan setiap anak merasa diterima. Dan mampu berkembang sesuai potensinya. (uby)












