www.pasjabar.com — Kabar kurang menyenangkan datang dari pemain naturalisasi andalan Timnas Indonesia, Ole Romeny. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa Romeny mengalami cedera serius dan akan menjalani operasi pada Kamis (18/7/2025). Operasi ini berkaitan dengan cedera pergelangan kaki yang didapat saat membela Oxford United di ajang Piala Presiden 2025.
Romeny terpaksa ditandu keluar lapangan pada menit ke-16 usai mendapat tekel keras dari pemain Arema FC, Paulinho Moccelin. Cedera tersebut langsung membuatnya ditarik keluar dan diganti.
Pemeriksaan Lanjutan di Belanda dan Proses Operasi
Setelah menjalani pemeriksaan awal oleh tim medis Oxford United, Romeny kini tengah melakukan konsultasi lanjutan dengan tim dokter Timnas Belanda. Erick Thohir menyebut keputusan akhir sudah diambil: operasi harus dilakukan dan masa pemulihannya diperkirakan cukup panjang.
“Sepertinya sudah diputuskan Ole akan menjalankan operasi hari Kamis. Jadi recovery-nya cukup panjang,” ujar Erick saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Ole Romeny Absen di FIFA Matchday September
Akibat cedera serius dan dengan jadwal pemulihan yang cukup lama, dipastikan bahwa Ole Romeny akan absen pada pertandingan FIFA Match Day bulan September 2025, di mana Indonesia akan menghadapi Kuwait dan Lebanon. Hal ini tentu menjadi pukulan berat bagi persiapan Timnas Indonesia menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, Erick Thohir tetap optimistis. Ia menyebut pihaknya akan terus memantau kondisi pemain hingga Oktober, saat putaran keempat digelar. Qatar dan Arab Saudi dijadwalkan menjadi tuan rumah babak tersebut pada 8–14 Oktober 2025.
PSSI Tetap Fokus Siapkan Timnas untuk Kualifikasi
Meski kehilangan salah satu pemain andalan, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI tetap fokus pada persiapan tim. Ia mengakui adanya kekhawatiran publik terhadap kekuatan skuad, namun mengimbau semua pihak untuk tetap mendukung proses yang sedang dibangun.
“Kami kembali fokus kepada persiapan tim untuk round 4. Saya tahu pasti banyak pihak merasa pesimis atau saling membuat pemikiran negatif. Tapi itulah sepakbola,” tegas Erick.












