WWW.PASJABAR.COM — Keinginan mengonsumsi makanan manis, kecanduan kafein, dan suasana hati yang mudah memburuk ternyata bukan sekadar bagian dari gaya hidup modern.
Menurut ahli jantung asal California, Amerika Serikat, dr. Sanjay Bhojraj, gejala-gejala kecanduan kafein hingga makanan manis tersebut bisa menjadi tanda. Bahwa sistem metabolisme tubuh sedang mengalami gangguan.
Dalam laporan yang disiarkan oleh Hindustan Times pada Senin (21/7/2025), dr. Bhojraj, dilansir dari Antara, menekankan bahwa banyak orang cenderung mengabaikan sinyal-sinyal ini.
Padahal, naik-turunnya gula darah secara ekstrem dapat memicu ketidakseimbangan hormon, memengaruhi fungsi otak. Hingga menimbulkan kelelahan, pembengkakan, peradangan, dan rasa tidak nyaman yang sulit dijelaskan.
“Otak merasa terancam. Anda kehilangan kendali atas tubuh sendiri. Tidak ada obat yang bisa benar-benar menyembuhkan ini. Obat hanya meredakan gejala, tapi tidak memperbaiki sistemnya,” jelas Bhojraj.
Gejala Gangguan Metabolisme yang Kerap Diabaikan
Beberapa gejala umum yang menandakan metabolisme tidak seimbang antara lain:
- Hasrat mengonsumsi makanan tinggi gula atau minuman berkafein
- Perubahan suasana hati yang drastis
- Kelelahan kronis
- Pembengkakan tubuh
- Tanda-tanda peradangan
Bhojraj menyebut bahwa banyak orang menganggap hal-hal tersebut adalah konsekuensi dari kehidupan yang sibuk. Padahal, itu bisa jadi sinyal awal tubuh yang mulai “protes”.
Ciri-ciri Metabolisme Tubuh yang Sehat
Sebaliknya, seseorang dengan metabolisme yang sehat cenderung:
- Bangun tidur dengan perasaan segar dan pikiran jernih
- Memiliki nafsu makan yang seimbang
- Tidur dengan nyenyak di malam hari
- Suasana hati yang stabil sepanjang hari
Menariknya, Bhojraj menambahkan bahwa perbaikan sistem metabolisme secara menyeluruh bisa menyebabkan penurunan berat badan secara alami.
“Bahkan bisa turun hingga 13 kilogram, karena tubuh mulai bekerja sebagaimana mestinya,” katanya.
Pentingnya Perubahan Gaya Hidup
Untuk memperbaiki metabolisme, Bhojraj menganjurkan agar masyarakat fokus pada perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Ini meliputi pola makan sehat rendah gula, olahraga teratur, tidur cukup, serta pengelolaan stres yang baik.
Metabolisme yang sehat bukan hanya soal berat badan, melainkan menyangkut kualitas hidup secara keseluruhan. (han)










