WWW.PASJABAR.COM – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang wilayah pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB. Gempa dangkal ini dipicu aktivitas subduksi di Palung Kurile-Kamchatka.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan melalui Instagram resmi, hasil pemodelan menunjukkan potensi tsunami di beberapa wilayah Indonesia timur dengan status WASPADA (perkiraan ketinggian < 0,5 meter).
Wilayah terdampak meliputi:
- Talaud (perkiraan tiba pukul 14.52 WITA)
- Kota Gorontalo (16.39 WITA)
- Halmahera Utara (16.04 WIT)
- Manokwari (16.08 WIT)
- Raja Ampat (16.18 WIT)
- Biak Numfor (16.21 WIT)
- Supiori (16.21 WIT)
- Sorong Utara (16.24 WIT)
- Jayapura (16.30 WIT)
- Sarmi (16.30 WIT)
Imbauan BMKG
BMKG meminta masyarakat yang berada di pesisir untuk tetap tenang namun waspada. Warga diminta segera menjauhi pantai dan menuju lokasi yang lebih tinggi.
Pemerintah daerah setempat juga diminta mengaktifkan jalur evakuasi dan memantau perkembangan peringatan dini tsunami.
Potensi Dampak Terbatas
Status waspada berarti potensi tsunami diperkirakan relatif rendah dengan ketinggian gelombang kurang dari setengah meter. Namun BMKG menegaskan, masyarakat tetap harus siaga karena kondisi laut dapat berubah cepat akibat gempa besar ini.
Hingga pukul 09.00 WIB, belum ada laporan kerusakan maupun korban di Indonesia akibat gempa maupun potensi tsunami. Namun, otoritas lokal di wilayah rawan telah menyiapkan titik evakuasi darurat dan mengingatkan nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu.
Gempa Susulan dan Pemantauan Lanjutan
Sejak gempa utama terjadi, beberapa gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil terdeteksi di sekitar pusat gempa. BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Palung Kurile-Kamchatka untuk mengantisipasi kemungkinan guncangan tambahan.
BMKG menyarankan masyarakat untuk mengikuti perkembangan informasi resmi dari kanal resmi pemerintah. Seperti aplikasi InfoBMKG, situs resmi BMKG, serta siaran radio dan televisi nasional.
Informasi yang beredar di media sosial diminta untuk selalu diverifikasi kebenarannya. (han)












