Manchester, www.pasjabar.com – Pernyataan Sir Jim Ratcliffe yang mengklaim Manchester United sedang kesulitan keuangan pada bulan Maret lalu kini menjadi sorotan tajam.
Di satu sisi, ia menyamakan klub dengan rumah tangga yang harus berhemat, namun di sisi lain, Setan Merah justru menghamburkan uang hingga lebih dari £200 juta (sekitar Rp4 triliun) untuk merekrut pemain baru.
Bagaimana klub yang diklaim ‘kehabisan uang’ ini bisa melakukan belanja besar-besaran? Ternyata, ada rahasia di balik strategi transfer mereka.
Pembelanja Terbesar Ketiga, Tanpa Jual Pemain Bintang
Hingga saat ini, Manchester United telah mendatangkan dua pemain bintang: Matheus Cunha seharga £62,5 juta dan Bryan Mbeumo dengan biaya awal £65 juta. Bahkan, mereka masih mengincar Benjamin Sesko yang harganya mencapai £69 juta.
Total belanja fantastis ini membuat MU berada di peringkat ketiga dalam hal net spend di Premier League, di bawah Arsenal dan Liverpool.
Yang mengejutkan, United mampu mencapai angka ini tanpa menjual satu pemain pun. Padahal, Liverpool berhasil meraup £115 juta dari penjualan pemain, dan Chelsea mengantongi £131 juta.
Situasi ini memicu pertanyaan, bagaimana MU bisa belanja sebesar ini jika tidak ada pemasukan dari penjualan pemain besar?
Trik Jitu: Klausul Sell-on dan Gaji Pemain Pinjaman
Rahasia di balik belanja besar MU ternyata terletak pada strategi cerdas yang mereka terapkan bertahun-tahun lalu.
Meskipun tidak ada penjualan pemain besar musim panas ini, MU mendapatkan pendapatan tak terduga dari klausul sell-on yang mereka sisipkan dalam kontrak pemain yang sudah lama pergi.
Contohnya adalah Anthony Elanga, yang dijual ke Nottingham Forest seharga £14 juta pada 2023. Dengan kepindahannya ke Newcastle seharga £55 juta, MU mendapatkan keuntungan sekitar £6-8 juta.
Selain itu, MU juga mendapat pemasukan dari transfer Alvaro Carreras ke Real Madrid dan Maxi Oyedele ke Strasbourg.
Total, MU mengantongi hingga £18 juta dari klausu-klausul ini. Ditambah penghematan gaji Marcus Rashford yang dipinjamkan ke Barcelona, MU berhasil menghemat dana transfer mereka.
Mengeluh Utang, Tapi Bayar Transfer dengan Cicilan
Meskipun Sir Jim Ratcliffe mengeluhkan utang transfer dari tahun-tahun sebelumnya, United justru melanjutkan praktik tersebut.
Mereka membayar transfer Cunha dan Mbeumo dengan cicilan yang disebarkan selama beberapa tahun.
Untuk Cunha, United membayar £62,5 juta dalam tiga kali cicilan, yang berarti mereka hanya perlu mengeluarkan £20,8 juta di muka.
Sementara Mbeumo dibayar £65 juta dalam empat kali cicilan, membuat United hanya perlu mengeluarkan £16,25 juta di awal.
Dengan strategi ini, United mampu mendapatkan dua pemain senilai £130 juta dengan modal awal hanya £37 juta, yang bahkan bisa ditutupi oleh pemasukan dari klausul sell-on dan penghematan gaji.












