Bandung, www.pasjabar.com – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, melontarkan pernyataan mengejutkan jelang laga perdana Super League 2025/2026 melawan Semen Padang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (9/8/2025). Ia mengaku takut dibunuh oleh pendukung Persib, Bobotoh, jika ada satu pemain yang mencetak gol ke gawang timnya.
Pernyataan ini muncul saat Bojan Hodak ditanya mengenai kemungkinan Ferdiansyah, pemain Persib yang kini dipinjamkan ke Semen Padang, bermain dalam pertandingan tersebut.
Klausul Peminjaman Jadi Penyelamat
Menjawab pertanyaan tersebut, Bojan Hodak dengan tegas menyatakan bahwa Ferdiansyah tidak akan bermain dalam pertandingan ini.
Ia menjelaskan bahwa ada klausul dalam perjanjian peminjaman yang secara spesifik melarang pemain tersebut untuk tampil melawan Persib.
“Dia tidak akan bermain. Dia adalah pemain kami. Dia dipinjamkan ke sana dan besok dia tidak bisa bermain,” ujar Bojan Hodak.
Tak hanya itu, Hodak juga melontarkan candaan yang langsung membuat suasana konferensi pers menjadi cair.
“Karena jika dia bermain, mencetak gol ke gawang kami, dan para fans bisa saja membunuh saya,” tuturnya sambil tertawa.
Candaan ini menunjukkan betapa besar tekanan dan harapan yang diletakkan Bobotoh pada timnya, bahkan untuk pemain yang sedang dipinjamkan sekalipun.
Misi Peminjaman: Mematangkan Pemain
Lebih lanjut, pelatih asal Kroasia itu menjelaskan bahwa praktik peminjaman pemain adalah hal yang sangat normal dalam dunia sepak bola profesional.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda seperti Ferdiansyah agar bisa mendapatkan menit bermain yang lebih banyak. Dengan begitu, ia bisa mengembangkan kemampuan dan mental bertandingnya.
Harapannya, saat masa peminjamannya selesai dan ia kembali ke Persib, Ferdiansyah sudah menjadi pemain yang lebih matang.
Dengan bekal pengalaman yang cukup, ia diharapkan bisa bersaing, bahkan menjadi pemain reguler di skuad utama Persib.
“Ini sangat normal dalam sepak bola profesional,” tegas Bojan Hodak, mengakhiri perbincangan dengan nada serius namun tetap santai.
Keputusan ini menunjukkan strategi Persib dalam mengelola aset pemain muda mereka, memastikan mereka mendapatkan pengalaman berharga tanpa harus mengganggu stabilitas tim di kompetisi. (Ars)











