Paris, www.pasjabar.com — Paris Saint-Germain (PSG) membuat keputusan mengejutkan jelang musim baru Ligue 1. Gianluigi Donnarumma, yang musim lalu membawa PSG juara Liga Champions, resmi digantikan oleh Lucas Chevalier sebagai kiper utama. Pelatih Luis Enrique menegaskan, pergantian ini murni pilihan pribadi untuk menyesuaikan gaya bermain tim.
Menurut Enrique, Chevalier lebih cocok dengan sepak bola modern yang mengandalkan distribusi bola dari kaki ke kaki.
“Itu 100% keputusan saya,” tegas pelatih asal Spanyol tersebut. Meski mengakui jasa besar Donnarumma, Enrique menilai Chevalier unggul dalam distribusi, duel udara, dan sentuhan pertama.
Profil Singkat Lucas Chevalier
Lucas Chevalier, 23 tahun, diboyong PSG dari Lille dengan mahar 55 juta euro atau sekitar Rp1 triliun. Musim lalu, ia dinobatkan sebagai kiper terbaik Ligue 1 setelah mencatat 11 clean sheet dan membawa Lille finis di posisi kelima.
Catatan statistiknya pun impresif: 722 umpan sukses dari 936 percobaan, jauh di atas Donnarumma yang menorehkan 463 umpan sukses dari 542 percobaan.
Chevalier juga sudah mengantongi panggilan ke timnas senior Prancis. Eks kiper Inggris, Paul Robinson, menyebutnya sebagai “kiper modern” yang mampu bermain di sepertiga pertahanan dan menjadi bagian penting dalam membangun serangan.
Debut Sensasional di Piala Super UEFA
Chevalier langsung dipercaya tampil di laga Piala Super UEFA melawan Tottenham Hotspur. Pertandingan berakhir 2-2 di waktu normal, namun sang kiper jadi pahlawan lewat penyelamatan penalti dari Micky van de Ven pada adu tos-tosan.
Meski sempat kebobolan dua gol, termasuk sundulan Cristian Romero, Chevalier menunjukkan refleks luar biasa dengan menepis sepakan Joao Palhinha.
Aksi heroiknya ini membuktikan kepercayaan Luis Enrique tidak salah tempat.
Era Baru Kiper di PSG
Langkah PSG mengganti Donnarumma menandai pergeseran dari kiper gaya lama ke era kiper modern.
Julien Laurens, jurnalis sepak bola Prancis, mengakui bahwa tanpa Donnarumma PSG mungkin tak juara Liga Champions.
Namun, ia memahami alasan Enrique: Chevalier lebih cocok dengan filosofi bermain tim saat ini.
Dengan kemampuannya mengatur tempo dan mengalirkan bola dari lini belakang, Chevalier diharapkan bisa menjadi pondasi permainan PSG musim ini.
Keputusan berani ini kini menjadi sorotan, dan semua mata tertuju pada kiprah sang kiper baru di Ligue 1.












