# Pidato Kenegaraan Presiden
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan
perdananya pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Seperti dikutip dari laman Biro Kepresidenan disebutkan dalam pidato tersebut, Presiden menegaskan komitmen
pemerintahannya untuk memerangi korupsi, kemiskinan, dan praktik curang di sektor pangan yang ia sebut sebagai “serakahnomics”.
Kehadiran Presiden Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan disambut langsung oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin.
Sidang tahunan kali ini dihadiri pula oleh para mantan presiden dan wakil presiden, ketua parlemen negara ASEAN, duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga negara, serta menteri Kabinet Merah Putih.
Pidato Kepresidenan
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memberikan penghormatan kepada seluruh presiden terdahulu atas jasa dan pengorbanan mereka dalam membangun bangsa.
Ia menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga harus terbebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.
“Negara kita harus berdaulat secara ekonomi dan mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Kita diberi karunia sumber daya melimpah, tantangannya adalah mengelolanya dengan baik,” tegas Presiden Prabowo.
Terkait pemberantasan korupsi, Presiden mengungkap telah mengidentifikasi serta menyelamatkan Rp300 triliun anggaran negara yang rawan diselewengkan, termasuk dari pos perjalanan dinas dan pengadaan alat tulis kantor.
Dana tersebut dialihkan untuk program produktif yang langsung dirasakan rakyat.
Presiden juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan. Ia memaparkan keberhasilan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini disebut sebagai investasi jangka panjang untuk generasi emas Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa, menciptakan 290.000 lapangan kerja baru, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM.
Dalam sektor pertanian, pemerintah berhasil mencatat surplus beras dengan cadangan nasional mencapai lebih dari 4 juta ton—tertinggi dalam sejarah Indonesia—serta mulai kembali mengekspor beras dan jagung.
Prabowo menegaskan tidak ada tempat bagi praktik penimbunan atau manipulasi harga yang merugikan rakyat.
Di bidang pendidikan, pemerintah telah membangun 100 sekolah rakyat untuk memutus rantai kemiskinan absolut, merenovasi 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah, menambah program studi kedokteran, serta meluncurkan sekolah unggul Garuda.
Apresiasi Kinerja Lembaga Negara
Presiden juga mengapresiasi kinerja lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, MK, MA, KY, dan lembaga lainnya dalam menjaga demokrasi, menegakkan hukum, serta mendukung pembangunan nasional.
“Transisi kepemimpinan nasional berjalan damai dan terhormat. Demokrasi Indonesia yang sejuk dan mempersatukan adalah kunci kita,” pungkasnya.(*/tie)
# Pidato Kenegaraan Presiden