GARUT, WWW.PASJABAR.COM– Suasana RW 11 Dusun 1 Desa Cinisti pada Jumat (15/8/2025), tampak berbeda dari biasanya. Warga setempat bersama para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) bergotong royong melaksanakan program unggulan berupa pembuatan lubang resapan biopori.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nyata untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, sekaligus memberikan solusi sederhana terhadap permasalahan sampah organik dan penyerapan air tanah.
Program ini disambut antusias oleh masyarakat, terlihat dari banyaknya warga yang hadir sejak pagi untuk mengikuti sosialisasi dan praktik langsung membuat lubang biopori.
Mahasiswa KKN-T FKIP Unpas memandu kegiatan mulai dari penyuluhan singkat tentang manfaat biopori, demonstrasi pembuatan, hingga mengajak warga mempraktikkan bersama di lingkungan sekitar rumah dan fasilitas umum.
Ketua kelompok KKN-T FKIP Unpas, Nazla, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa program biopori dipilih sebagai unggulan karena permasalahan sampah rumah tangga dan genangan air kerap menjadi isu utama di Desa Cinisti, terutama pada musim hujan. Dengan adanya biopori, diharapkan masyarakat dapat meminimalisasi timbunan sampah organik, mencegah banjir, serta meningkatkan kualitas tanah.
“Biopori adalah solusi sederhana namun berdampak besar. Lubang ini bisa mengurangi sampah, menambah kesuburan tanah, sekaligus menampung air hujan agar tidak terbuang begitu saja. Kami berharap, setelah kegiatan ini, warga bisa melanjutkan praktik biopori secara mandiri di rumah masing-masing,” ujar peserta KKN-T FKIP Unpas, Isnaini.
Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya berupa teori, melainkan lebih banyak praktik. Warga bersama mahasiswa membuat lubang berdiameter 10–15 cm dengan kedalaman sekitar 100 cm di sekitar pos ronda.
Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik seperti sisa sayuran, daun kering, hingga kulit buah. Dalam jangka waktu tertentu, sampah tersebut akan terurai dan menghasilkan kompos alami yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk tanaman.
Menjaga Kebersihan Lingkungan dan Memberdayakan Masyarakat.
Kepala Desa Cinisti, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa KKN-T FKIP Unpas. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program desa dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
“Kami bangga dengan mahasiswa yang sudah turun langsung ke desa dan membantu memberikan solusi nyata. Program biopori ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi contoh bagi RW lain untuk ikut melaksanakan,” ucap Kepala Desa Cinisti, Ridwan.
Warga pun merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ibu Ketua RW 11 yang ikut aktif membuat biopori, mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui manfaat besar dari lubang sederhana tersebut.
“Saya baru tau tentang media biopori ini yang tadinya kalo membuang sampah organik langsung saja dibuang, kalo sekarang jadi ada tempat untuk membuang sampah dan bisa dijadikan referensi untuk setiap rumah warga,” tuturnya dengan senyum puas.
Dampak jangka panjang dari biopori sangat menjanjikan. Menurut Isnaini (Mahasiswa Jurusan Biologi Peserta KKN-T FKIP Unpas), dengan semakin banyaknya lubang biopori, kualitas resapan air tanah di Desa Cinisti akan meningkat, sehingga mengurangi risiko banjir dan menjaga ketersediaan air bersih di musim kemarau. Selain itu, kompos alami dari biopori dapat dimanfaatkan warga untuk menyuburkan tanaman di pekarangan, kebun, atau sawah.
Dengan demikian, biopori tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan pangan warga desa.
Desa Cinisti kini memiliki langkah nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan. Biopori bukan lagi sekadar teori yang hanya ada di buku, tetapi sudah hadir dan dipraktikkan bersama di tengah masyarakat. Melalui kegiatan KKN-Tematik ini, mahasiswa FKIP Unpas tidak hanya belajar mengabdi, tetapi juga mengajarkan masyarakat bagaimana menjaga bumi dimulai dari halaman rumah sendiri.
Sebagai penutup, kegiatan pada 15 Agustus 2025 di RW 11 Dusun 1 Desa Cinisti membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat tumbuh melalui kebersamaan, edukasi, dan tindakan sederhana.
Program biopori menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan bisa bersinergi dengan kearifan lokal dan gotong royong warga. Dengan langkah kecil yang dilakukan hari ini, Desa Cinisti telah menanam harapan besar untuk masa depan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.
Ditulis oleh : Peserta KKN-T FKIP Unpas Desa Cinisti Garut, Citraa Nur Hajizah.
(*/tiwi)












