# Team habit Charlie Gilkey
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Komunitas Kamisan Aksara (KamSara) kembali menghadirkan sesi bedah buku yang inspiratif melalui Live Instagram. Kali ini, buku “Team Habits” karya Charlie Gilkey menjadi sorotan utama, dibedah oleh Dipi (@dipidiffofficial) bersama host Tiwi Kasavela (@tiwikasavela).
Diskusi yang berlangsung interaktif ini tidak hanya memaparkan gagasan inti buku, tetapi juga memperkaya wawasan dengan insight dari para audiens.
Buku “Team Habits” menekankan pentingnya kebiasaan kecil yang dibangun bersama untuk menciptakan perubahan besar dalam sebuah tim. Menurut pemaparan Dipi, keberhasilan di dunia profesional tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, melainkan oleh soliditas kerja sama tim.
“Kebiasaan kecil yang dibangun bersama akan mengubah arah besar sebuah tim,” tegasnya.
Delapan kategori kebiasaan
Ada delapan kategori kebiasaan yang dijabarkan Charlie Gilkey untuk membentuk tim yang kuat: rasa memiliki, cara mengambil keputusan, penentuan prioritas, perencanaan yang jelas, komunikasi, kolaborasi, meeting, dan kebiasaan inti tim.
Dari semua aspek ini, Dipi menekankan bahwa titik awal yang paling sederhana dan penting adalah belonging, rasa menjadi bagian dari tim. Hal ini bisa tumbuh dari obrolan ringan, sikap saling menghargai, hingga merayakan keberhasilan kecil bersama.
Salah satu audiens, @kusworo.reads, turut menambahkan perspektif bahwa perbedaan pendapat dalam tim adalah hal yang wajar. “Debat sehat justru penting. Yang harus dihindari adalah saling menyalahkan. Fokuslah pada kontribusi, bukan mencari kambing hitam,” ujarnya.
Dalam sesi ini juga dibahas bagaimana proses pengambilan keputusan yang sehat dalam tim. Menurut Dipi, terdapat tiga jenjang keputusan: pertama, anggota tim memutuskan dalam ranahnya; kedua, keputusan dibuat bersama dengan melibatkan atasan; dan ketiga, keputusan final berada di tangan pimpinan.
Ia juga menyoroti bahwa banyak perusahaan di Indonesia masih menghadapi tantangan lemahnya rasa belonging. Akibatnya, komunikasi macet, keputusan lambat, dan kerja sama mudah runtuh.
“Perubahan besar tidak perlu dimulai dari hal besar. Ubah satu kebiasaan kecil, maka kebiasaan lainnya akan mengikuti. Kebiasaan baik tim hari ini akan menjadi budaya perusahaan esok hari,” pungkas Dipi.
Bagi yang belum sempat mengikuti sesi ini, siaran ulang dapat disaksikan melalui fitur Reels di Instagram. KamSara juga mengajak publik untuk tidak melewatkan edisi berikutnya yang akan terus menghadirkan bacaan inspiratif dan diskusi bermakna. (tiwi)
# Team habit Charlie Gilkey












