WWW.PASJABAR.COM – Menjalani kehidupan kampus bukan hanya soal mengikuti perkuliahan, tetapi juga aktif berorganisasi dan menjaga kesehatan mental, Universitas Pasundan (Unpas) mendorong mahasiswanya agar mampu menyeimbangkan ketiganya dengan manajemen waktu yang baik.
Dilansir dari laman resmi unpas.ac.id, terdapat beberapa cara efektif yang bisa diterapkan mahasiswa Unpas untuk mengatur waktu antara kuliah, organisasi, dan healing.
Pertama, membuat jadwal harian dan mingguan agar setiap kegiatan mendapat porsi yang seimbang, mulai dari belajar, rapat organisasi, hingga waktu istirahat.
Kedua, menerapkan manajemen waktu dengan skala prioritas. Mahasiswa disarankan menyelesaikan tugas-tugas utama terlebih dahulu. Lalu menyisihkan waktu untuk organisasi dan healing sebagai bentuk penghargaan diri.
Ketiga, menjaga komunikasi efektif dengan anggota organisasi. Kesibukan akademik yang sering berbenturan dengan agenda organisasi dapat diatasi dengan saling memahami dan membagi tugas secara proporsional.
Keempat, memanfaatkan waktu luang untuk healing. Kegiatan sederhana seperti berjalan santai, mendengarkan musik, atau menonton film favorit sudah cukup untuk meredakan stres dan menyegarkan pikiran dari hiruk-piruk perkuliahan atau hal lainnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan fisik. Mencakup tidur yang cukup, pola makan seimbang, serta olahraga ringan menjadi kunci agar tubuh tetap bugar. Dengan kondisi fisik yang prima, mahasiswa tentutnya akan lebih mampu menjalani rutinitas padat tanpa kehilangan fokus.
“Produktivitas hanya bisa dijaga bila tubuh dalam kondisi bugar,” demikian dikutip dari laman resmi Unpas.
Kedisiplinan dan konsistensi menjadi faktor utama dalam mengatur waktu. Ketika mahasiswa mampu menyeimbangkan antara kuliah, organisasi, dan healing, bukan hanya prestasi akademik yang dapat diraih, tetapi juga kesehatan mental tetap terjaga.
Hal ini sejalan dengan semangat kampus Unpas yang mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga berkembang secara pribadi dan sosial.
Dengan bekal keterampilan mengatur waktu, mahasiswa Unpas diharapkan bisa menjadi generasi yang adaptif, sehat, dan berprestasi. Kehidupan kampus pun tidak lagi menjadi beban, melainkan ruang tumbuh yang seimbang antara kewajiban, pengabdian, dan kebahagiaan. (han)












