BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi memperingati usia ke-49 tahun dengan mengusung tema “Apungkeun”, sebuah semangat untuk terus tumbuh, melompat lebih tinggi, sekaligus hadir memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Perayaan yang berlangsung di Bandung ini diwarnai rangkaian acara.
Mulai dari turnamen olahraga Piala Dirgantara, seminar nasional, kegiatan sosial, hingga perayaan puncak berupa bazar UMKM, promo tiket DI Edutainment.
Serta gelaran Runtainment sejauh 4,9 km di kawasan produksi PTDI. Yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas lari, karyawan, hingga tamu VIP.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menegaskan bahwa perjalanan hampir setengah abad bukan sekadar angka. Melainkan bukti konsistensi PTDI dalam membangun kemandirian bangsa di bidang kedirgantaraan.
“Melalui perayaan ini, termasuk program TJSL seperti khitanan massal, santunan anak yatim, dan donor darah, kami ingin menegaskan bahwa PTDI tidak hanya berinovasi di industri kedirgantaraan, tapi juga selalu bersama masyarakat. Semangat ‘Apungkeun’ adalah dorongan untuk terus mengudara lebih tinggi,” ujarnya.
Selain berbagai acara sosial, PTDI juga meresmikan penamaan Gedung Nurtanio (sebelumnya Gedung Pusat Manajemen) sebagai penghormatan kepada Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo, perintis industri dirgantara nasional.
Bandung Menuju Kota Dirgantara
Momen perayaan HUT ini turut menjadi sejarah penting. Ketika Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menandatangani kesepakatan bersama PTDI untuk mengembangkan Bandung sebagai Kota Dirgantara.
Kesepakatan itu mencakup pembangunan infrastruktur pendukung wisata kedirgantaraan. Salah satunya monumen pesawat N219 di gerbang utara Kota Bandung.
“Tugu N219 nanti bukan sekadar simbol. Tetapi sebuah pernyataan bahwa Bandung adalah pusat ekosistem teknologi kedirgantaraan nasional,” kata Farhan.
Sebelumnya, Seminar Nasional bertajuk “Forging The Future: Building Global Aerospace Frontier From Bandung”. Yang digelar bertepatan dengan HAKTEKNAS, juga menandai awal langkah Bandung menuju pusat industri kedirgantaraan nasional.
Inisiatif TJSL: Dari Ketahanan Pangan hingga Solusi Sampah
Dalam momentum ulang tahun ini, PTDI melalui program TJSL memperkuat komitmen di sektor pangan. Dengan menandatangani kerja sama bersama Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Jawa Barat.
Sebagai tahap awal, PTDI akan mendukung penanaman sorgum di lahan seluas 10 hektare di Kabupaten Cirebon.
Menurut Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si., Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, program sorgum ini memiliki potensi besar.
“Sorgum punya dua fungsi, untuk pangan sekaligus energi. Kita sudah merintis lama, tinggal tahap pengolahan yang akan dibantu teknologi pangan Unpas. Semua butuh perencanaan matang agar bisa berjalan tanpa ada yang dirugikan,” ujarnya.
Tak hanya pangan, PTDI juga meluncurkan DI SMART (Dirgantara Indonesia Sistem Management Armada Sampah Terpadu). Sebuah platform pelacakan armada sampah berbasis web dan aplikasi.
Inovasi ini diserahkan secara simbolis kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung. Untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan sampah.
49 Tahun PTDI: Dari Bandung untuk Nusantara
Dengan rangkaian acara yang mencakup inovasi, sinergi dengan pemerintah, hingga aksi sosial, HUT ke-49 PTDI menjadi momentum mempertegas peran perusahaan dalam mendukung kemandirian bangsa.
Dari pengembangan Kota Bandung sebagai pusat dirgantara, penguatan ketahanan pangan, hingga solusi pengelolaan sampah perkotaan, PTDI menegaskan diri. Bukan hanya sebagai produsen pesawat, tetapi juga mitra pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat. (*)












