JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Aksi unjuk rasa atau demo nasional buruh yang digelar Kamis (28/8/2025) di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, berujung ricuh.
Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) meninggal dunia setelah tertabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 19.25 WIB, saat rantis Brimob melaju kencang di tengah massa. Video amatir warga yang memperlihatkan detik-detik tabrakan brutal tersebut viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak tertolong.
Affan diketahui merupakan tulang punggung keluarga yang tinggal bersama tujuh anggota keluarganya di sebuah rumah kontrakan sempit di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jumat (29/8/2025) pagi.
Enam Tuntutan Buruh
Aksi buruh bertajuk HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) diikuti ribuan massa dari DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, hingga Karawang. Mereka mengusung enam tuntutan utama:
- Hapus outsourcing dan tolak upah murah
- Stop PHK, bentuk Satgas PHK
- Reformasi pajak perburuhan (naikkan PTKP jadi Rp7,5 juta, hapus pajak pesangon, THR, JHT, dan diskriminasi pajak perempuan menikah)
- Sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
- Sahkan RUU Perampasan Aset untuk berantas korupsi
- Revisi RUU Pemilu untuk desain ulang Pemilu 2029
Massa buruh mulai membubarkan diri pada siang hari. Namun kericuhan pecah setelah gelombang massa mahasiswa dan pelajar datang mengambil alih aksi. Bentrokan terjadi di sejumlah titik sekitar DPR hingga kawasan Palmerah.
Polisi Minta Maaf, 7 Anggota Brimob Diperiksa
Istana Kepresidenan melalui Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga meminta maaf kepada keluarga korban.
Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim memastikan tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis saat kejadian telah diperiksa. Mereka adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.
“Proses penindakan akan dilakukan seadil-adilnya,” kata Abdul Karim dalam konferensi pers di RSCM.
Mahasiswa Gelar Demo Lanjutan di Polda Metro Jaya
Tragedi ini memicu gelombang protes baru. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar aksi lanjutan pada Jumat (29/8/2025) di Polda Metro Jaya.
Aksi yang dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB itu mengusung tema “Tanya Brimob” dengan lima tuntutan utama:
- Polri bertanggung jawab atas penangkapan, kekerasan, hingga pembunuhan terhadap massa aksi
- Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolri
- Hukum anggota Polri yang melakukan kekerasan dan pembunuhan
- Bebaskan massa aksi yang masih ditahan
- Reformasi institusi Polri
Ketua BEM Universitas Indonesia, Atan Zayyid Sulthan, memastikan mahasiswa UI akan turun aksi dengan titik kumpul di Lapangan FISIP UI. Sementara itu, mahasiswa IPB akan berangkat lebih pagi dari Student Center menuju Polda Metro Jaya.
Demo di Jakarta hari ini diperkirakan akan kembali melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek. Menuntut keadilan atas tewasnya Affan dan mendesak reformasi kepolisian. (han)












