PANGANDARAN, WWW.PASJABAR.COM – Di sela rangkaian penutupan Sawala Budaya ke-44 Paguyuban Pasundan yang digelar di Kabupaten Pangandaran, Titian Muhibah Paguyuban Warga Sunda atau PWS Sumatera Barat (Sumbar) menyelenggarakan diskusi terbatas bersama Rektor Universitas Pasundan (Unpas), Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., yang saat ini menjabat periode 2023–2028.
Pertemuan yang penuh kehangatan tersebut diinisiasi oleh AminPrabu, Ketua AMS Sumatera Barat, yang turut mendampingi rombongan delegasi PWS Sumbar.
Sejumlah tokoh Sunda perantauan juga hadir untuk memberikan perspektif dan dukungan, di antaranya:
• Kang Rudy, Wakil Ketua PWS
• Kang H. Dedy Wardiman, Ketua Paguyuban PPJ Jambi
• Eyang Surachmat beserta istri, Ketua Umum Paguyuban MISURI
Diskusi berjalan dalam suasana akrab, namun tetap sarat dengan gagasan strategis.
Ada tiga bidang utama yang menjadi pokok pembahasan, yakni:
Bidang Pendidikan
Dialog menyoroti peluang pengembangan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dapat memfasilitasi masyarakat Sunda di perantauan dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi.
Rektor Unpas menegaskan komitmen universitas untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan paguyuban Sunda di berbagai provinsi.
Bidang Lingkungan Hidup
Delegasi PWS dan Unpas menaruh perhatian pada isu lingkungan, khususnya persoalan pengelolaan sampah dan keberlanjutan ekosistem.
Rencana kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPP) Unpas akan diarahkan pada program konkret yang dapat diterapkan di daerah rantau maupun di tanah Sunda.
Bidang Seni dan Budaya
Sebagai upaya memperkuat identitas dan memperluas jejaring kebudayaan, PWS dan Unpas melalui Lembaga Budaya Sunda (LBS) Unpas akan menjalin kolaborasi seni budaya.
Salah satu agenda yang sedang dipersiapkan adalah kunjungan budaya ke Sumatera Barat, Jambi, Riau, serta provinsi lain tempat masyarakat Sunda bermukim.
Melalui forum diskusi ini, PWS dan Unpas menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi di tiga sektor strategis tersebut. Sinergi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi komunitas Sunda di perantauan, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan bangsa secara luas.
Rektor Unpas, Prof. Azhar Affandi, menyambut baik inisiatif yang muncul dari diskusi tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga kesinambungan komunikasi dan implementasi program agar setiap gagasan dapat diwujudkan secara nyata.
Sawala Budaya ke-44 Paguyuban Pasundan tahun ini pun menjadi momentum penting, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah strategis untuk memperkuat identitas budaya Sunda, membangun solidaritas, serta memperluas jejaring kerja sama di bidang pendidikan, lingkungan, dan kebudayaan. (*)


	    	









