BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menargetkan dalam waktu tiga tahun mendatang tidak ada lagi kawasan permukiman kumuh di wilayah Jawa Barat.
Selain penataan permukiman, ia juga menekankan pentingnya ketersediaan toilet dan septic tank di setiap rumah agar lingkungan lebih sehat dan terhindar dari pencemaran.
Hal tersebut disampaikan Dedi saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, baru-baru ini. Menurutnya, upaya mewujudkan Jawa Barat bebas permukiman kumuh tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi perlu kolaborasi dengan pihak swasta.
“Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kerja sama dan kepedulian sektor swasta agar target tiga tahun bebas kawasan kumuh bisa tercapai,” kata Dedi Mulyadi.
Fokus di Kota Bandung
Secara khusus, Dedi meminta Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk memastikan setiap rumah tangga di Kota Bandung sudah memiliki septic tank.
Ia menilai, hal ini sama pentingnya dengan program penataan kawasan kumuh, karena kebersihan sanitasi sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Septic tank itu bukan sekadar fasilitas, tetapi kebutuhan dasar. Kalau setiap rumah sudah memilikinya, lingkungan akan lebih terjaga dan pencemaran bisa dicegah,” tegasnya.
Anggaran Penataan
Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar guna menata kawasan permukiman di Kelurahan Kopo, Kota Bandung.
Dedi berharap penataan ini dapat membuat kawasan perkotaan lebih rapi, tertata, serta nyaman bagi warga dalam beraktivitas sehari-hari.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa pembangunan perumahan di kota-kota besar yang semakin padat harus diarahkan secara vertikal, bukan horizontal. Hal itu disebabkan keterbatasan lahan yang semakin menyempit di wilayah perkotaan.
“Untuk kota-kota besar dan padat penduduk, ke depan konsep rumah harus vertikal. Kalau masih horizontal, lahan akan semakin habis,” ujarnya.
Dorong Kesadaran Warga
Dedi menambahkan, upaya menghapus kawasan kumuh tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Ia berharap seluruh warga ikut aktif berpartisipasi, mulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan hingga memastikan fasilitas sanitasi tersedia dengan baik di rumah masing-masing.
Dengan target ambisius ini, Pemprov Jabar optimistis kondisi permukiman di berbagai wilayah, terutama kota-kota besar seperti Bandung, akan semakin layak huni dan berdaya saing tinggi. (uby)












