# Marhaenisme Dialektika Soekarno
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Marhaenisme bukan hanya slogan politik yang kerap dilekatkan pada nama besar Soekarno.
Ia adalah hasil sintesis pemikiran yang lahir dari pertemuan gagasan Marxisme dengan realitas rakyat kecil Indonesia, terutama kaum tani dan buruh yang setiap hari bergulat dengan penindasan dan ketidakadilan sosial.
Pemikiran ini menjadi salah satu fondasi penting dalam perjuangan bangsa menuju kemerdekaan sekaligus membentuk arah politik Indonesia di masa-masa awal republik.
Jejak pemikiran Marhaenisme dapat dilacak dari tulisan-tulisan Soekarno di Majalah Fikiran Ra’jat hingga buku monumental Di Bawah Bendera Revolusi.
Di sana, tergambar jelas bagaimana Bung Karno tidak sekadar menyalin gagasan dari luar, tetapi mengolahnya menjadi konsep yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Marhaenisme pun lahir sebagai jalan tengah—suatu dialektika antara teori Marx dengan pengalaman konkret rakyat Indonesia.
Ia bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga cermin yang mengajarkan bagaimana ide dapat menjadi kekuatan penggerak perubahan nyata.
Tema besar ini akan menjadi bahan kajian dalam Diskusi Buku #83 Temu Sejarah yang mengusung topik “Marhaenisme – Dialektika Pemikiran Soekarno dan Marxisme”.
Acara ini menghadirkan Fauzian Aulia Muslim sebagai narasumber utama, dengan Yeremia Ong bertindak sebagai moderator.
Melalui forum ini, peserta diajak menelisik lebih dalam lapisan-lapisan pemikiran revolusioner Soekarno serta relevansinya dengan kondisi bangsa hari ini.
Acara akan digelar pada:
📅 Kamis, 18 September 2025
🕗 Pukul 20.00 – 21.30 WIB
💻 Via Zoom Meeting
💥 Gratis dan terbuka untuk umum
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti, dapat melakukan pendaftaran dengan format: Daftar Diskusi Buku 83 – Nama – Domisili, lalu dikirim melalui WhatsApp ke nomor +62895-3572-55688.
Melalui diskusi ini, Temu Sejarah berharap masyarakat, khususnya generasi muda, dapat semakin
memahami akar pemikiran politik Indonesia serta mengambil pelajaran dari gagasan-gagasan yang lahir dari pergulatan sejarah bangsa.
Dengan demikian, Marhaenisme tidak hanya dipandang sebagai wacana masa lalu, tetapi juga inspirasi untuk menjawab tantangan keadilan sosial di masa kini.
Ikuti juga akun resmi @temusejarah untuk memperoleh informasi seputar diskusi-diskusi berikutnya.
Jangan lewatkan kesempatan ini, Kamis malam nanti!. (tiwi)
# Marhaenisme Dialektika Soekarno












